Penyuluhan Bahasa dan Sastra
Hingga saat ini kemampuan masyarakat dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Padahal, bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga jati diri dan identitas bangsa. Oleh karena itu, kita wajib menggunakannya dengan rasa penuh kecintaan, kebanggaan, dan kesetiaan. Demikian juga dalam hal apresiasi sastra. Meskipun sastra diakui sebagai karya budaya yang mampu memerankan fungsinya sebagai media ekspresi berbagai gagasan modern, pencerminan atau pencarian jati diri, penghalus budi, pencipta harmoni, dan sejenisnya, hingga kini kemampuan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra masih rendah. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang tidak pernah dapat lepas dari sastra, kita wajib membaca, mengapresiasi, memahami, dan mencintainya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Balai Bahasa Semarang bekerja sama dengan berbagai pihak/instansi atau lembaga lain (kantor, sekolah, berbagai organisasi profesi, dll.) untuk mengadakan penyuluhan bahasa dan sastra Indonesia. D alam melakukan kegiatan penyuluhan, Balai Bahasa Semarang bekerja sama dengan seluruh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten di Jawa Tengah dan sekolah-sekolah. Selain itu, kerja sama juga dijalin dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) Jawa Tengah. Bahan/materi penyuluhan bahasa yang ditawarkan mencakup ejaan, pemilihan kata, peristilahan, kalimat dan paragraf, penyusunan karya ilmiah, bahasa surat-menyurat, dan lain-lain. Sementara itu, bahan/materi penyuluhan sastra mencakupi apresiasi sastra, ekspresi atau kreasi sastra, baik lisan maupun tulis. Pola yang ditawarkan sesuai dengan keperluan berdasarkan permintaan/kesepakatan.
Bengkel Bahasa
Selain Penyuluhan Bahasa dan Sastra, Balai Bahasa Semarang menyusun progam pelatihan bahasa berupa Bengkel Bahasa. Program ini dimaksudkan sebagai tempat berlatih keterampilan berbahasa secara praktis sehingga muncul proses kreatif menulis (esai, artikel, makalah, karya tulis, dll.). Materi pelatihan ditekankan pada proses bagaimana cara atau teknik menggali ide/gagasan, cara menangkap peristiwa dan atau masalah tertentu, mengklarifikasi, serta menggeneralisasi dengan memperhatikan kriteria kaidah bahasa yang baik dan benar. Peserta program ini beragam, siswa sekolah menengah SLTP, SLTA, guru, dan masyarakat umum. Pada masa mendatang program Bengkel Bahasa ini lebih diperluas, tidak hanya terbatas pada pelatihan proses kreatif menulis, tetapi juga pelatihan proses kreatif yang berkaitan dengan retorika dalam berpidato, membawa acara, dll. Berkenaan dengan hal ini, Balai Bahasa Semarang membuka kesempatan bagi pihak-pihak lain (sekolah, lembaga-lembaga budaya, dll) untuk bekerja sama.
Bengkel Sastra Program
Bengkel Sastra telah dilaksanakan secara rutin oleh Balai Bahasa Semarang sejak tahun 2000. Program ini dimaksudkan sebagai wahana atau tempat pelatihan apresiasi (menyimak, membaca, memanggungkan, tulis-menulis, dan mencipta) karya sastra. Metode pelatihan lebih difokuskan pada praktik bersastra, mulai cara menangkap momen-momen puitik/dramatik, menggali ide/gagasan kreatif, mengembangkan imajinasi, sampai pada cara mengolah, mengkristalkan, dan mengekspresikan ide/gagasan ke dalam bentuk karya kreatif (puisi, cerpen, naskah drama, dll), olah vokal, teknik pembacaan/pemanggungan, dll. Sebagian buku antologi hasil karya cipta para peserta Bengkel Sastra telah diterbitkan. Untuk sementara, peserta program Bengkel Sastra terbatas bagi para siswa SLTA. Akan tetapi, jika ada pihak-pihak tertentu (sekolah atau lembaga lain) menghendaki untuk bekerja sama dalam hal penyelenggaraan Bengkel Sastra, berbagai ketentuan mengenai pola, waktu, dan tempat dapat diatur bersama.
Lomba/Sayembara
Lomba/sayembara kebahasaan dan kesastraan merupakan kegiatan yang penting bagi upaya pembinaan/peningkatan kualitas berbahasa dan bersastra. Oleh karena itu, Balai Bahasa Semarang berupaya menyelenggarakan kegiatan lomba/sayembara bagi masyarakat. Lomba penulisan karya tulis, lomba berpidato, lomba baca puisi, lomba cipta puisi, sayembara penulisan cerpen, sayembara penulisan esai, lomba penulisan karya ilmiah, dan sejenisnya telah diselenggarakan berkali-kali oleh Balai Bahasa Semarang. Sejak tahun 2000 setiap tahun Balai Bahasa Semarang menyelenggarakan Lomba Penulisan Cerpen bagi Remaja dan Lomba Baca Puisi bagi Guru SD. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan lomba tersebut, karya-karya nominasi dan pemenang telah diterbitkan dan disebarluaskan kepada masyarakat. Balai Bahasa Semarang berharap pihak-pihak lain (sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai lembaga lain) dapat menjalin kerja sama dalam kaitannya dengan program ini.
Siaran Pembinaan Bahasa dan Sastra di Media Massa
Program Siaran Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia di Radio Republik Indonesia (RRI) merupakan realisasi kerja sama antara Balai Bahasa Semarang dan RRI Semarang. Program pembinaan bahasa dan sastra Indonesia dengan format drama atau dialog ini telah disiarkan oleh RRI secara rutin mulai tahun 2001 sampai sekarang. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Balai Teknologi Komunikasi dan Perpustakaan Sekolah (BTKPS). Berbagai masalah praktis dan aktual tentang bahasa dan sastra Indonesia dan daerah senantiasa dibahas. Dalam program tersebut masyarakat (pendengar) dapat ikut berpartisipasi dan memanfaatkannya sebagai pemerkaya wawasan. Pada masa mendatang diharapkan pihak televisi dan radio-radio swasta lain serta media cetak dapat menjalin kerja sama dengan Balai Bahasa Semarang untuk merealisasikan program pembinaan bahasa dan sastra melalui media cetak dan elektronik.
Temu Bahasa/Sastra
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra, setiap bulan Oktober Balai Bahasa Semarang selalu menyelenggarakan kegiatan temu bahasa dan sastra (sarasehan, seminar, lokakarya, dll.). Di dalam kegiatan ini dihadirkan para ahli (pakar bahasa, pakar sastra, pakar pendidikan bahasa/sastra, sastrawan, dll.), baik lokal maupun nasional, untuk menjadi pembicara (pemakalah). Kegiatan ini diikuti oleh para peminat bahasa dan sastra pada umumnya (siswa, guru, mahasiswa, dosen, peneliti, birokrat, seniman, sastrawan, wartawan, dan sebagainya). Akan tetapi, program temu bahasa dan sastra Indonesia dan daerah tidak hanya dilaksanakan dalam rangka menyambut Bulan Bahasa, tetapi juga dilaksanakan pada waktu-waktu lain berkenaan dengan bulan-bulan bersejarah (Hari Pendidikan Nasional, Sumpah Pemuda, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Bahasa Ibu Internasional, dll.).