Penerbitan Hasil Penelitian Tahun 2009

               Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menerbitkan hasil penelitian. Hasil penelitian yang diterbitkan merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan tenaga teknis Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Penerbitan hasil penelitian salah satunya bertujuan untuk menyebarkan keilmuan kepada masyarakat luas. Hasil-hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam bentuk buku risalah penelitian dengan judul Penggunaan Bahasa dan Tata Ejaan.

                Berikut ini judul-judul hasil penelitian yang diterbitkan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

  1. Komponen Tutur sebagai Penentu Bentuk Tindak Tutur Direktif dalam Bahasa Jawa oleh Umar Solikhan
  2. Prinsip Daya Tarik dan Prinsip Pollyana dalam Wacana Dakwah oleh Dwi Atmawati
  3. Refleksi Aspek-aspek Konteks Situasi dalam Kolom Bahasa Harian Kompas oleh Retno Hendrastuti
  4. Ketidakefektifan Kalimat dalam Berita Utama Radar Semarang oleh Agus Sudono
  5. Kesalahan Ejaan dalam Tajuk Rencana Surat Kabar oleh Sutarsih

                Berikut ini abstrak hasil penelitian yang diterbitkan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Nama

Judul

Abstrak

:

:

:

Umar Solikhan

Komponen Tutur sebagai Penentu Bentuk Tindak Tutur Direktif dalam Bahasa Jawa

Javanese prefer to use utterances containing implicit meaning in communicating something. Beside that, to behave politely with speech partner, javanese use soft speech hierarchy (krama) that includes directive speech act. Many Javanese directive speech act features are influenced by speech component factors. However, the most dominant factor that influence the features are (1) speech participant (2) speech aim, and (3) speech situation. Based on the aspect of politenes, Javanese directive speech act is considered polite if there are: (1) the use of feature or type which is correct dan appropriate with the factors that influence the choosing, (2) the use of soft intonation and rhyme, (3) the use of politeness marker in speech, (4) the use of krama register in speech. Among them, the use of krama register in the speech is important in determining the politeness of a speech.

Key words:  directive specch act, speech component, forms of speech,  politeness

 

Nama

Judul

Abstrak

:

:

:

Dwi Atmawati

Prinsip Daya Tarik dan Prinsip Pollyana dalam Wacana Dakwah

Pemanfaatan Prinsip-prinsip Retorika Interpersonal dalam wacana dakwah menarik untuk dikaji. Di antara beberapa prinsip retorika interpersonal, ada Prinsip Daya Tarik (Interest Principle) dan Prinsip Pollyana (Pollyana Principle) Hal tersebut, tampaknya menjadi faktor penyumbang dalam keberhasilan suatu dakwah di samping kompetensi komunikatif yang dimiliki dai. Karena itu, penulis  mencoba mengkaji kedua prinsip tersebut.

Penelitian ini bersifat in depth, yakni meneliti hal yang sifatnya mendalam. Oleh karena itu, metodenya bersifat kualitatif. Sumber data yang berupa wacana dakwah diperoleh dari rekaman kaset, media massa cetak, dan media massa elektronik (internet). Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan pendekatan sosiopragmatik yang bertumpu pada teori Prinsip Daya Tarik (Interest Principle) dan Prinsip Pollyana (Pollyana Principle). Kedua teori tersebut merupakan bagian dari teori retorika interpersonal yang diletakkan oleh Leech (1983) dan Grice (1975). Selain itu, penulis juga menggunakan teori Norma Kesantunan Berbahasa (Norm of Language Propriety) dari Poedjosoedarmo (1978).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana dakwah memanfaatkan Prinsip Daya Tarik dan Prinsip Pollyana. Pemanfaatan kedua prinsip tersebut dikemas dalam bentuk cerita-cerita/kisah-kisah yang bermuatan keteladanan, pemberian motivasi, dan nasihat. Aspek ketakterdugaan yang merupakan bagian dari Prinsip Daya Tarik dan cara memandang hidup secara positif, serta penyampaian hal-hal yang menyenangkan yang merupakan bagian dari Prinsip Pollyana terdapat dalam cerita-cerita/kisah-kisah tersebut.

Kata kunci: daya tarik, pollyana, prinsip, retorika, wacana

 

Nama

Judul

Abstrak

:

:

:

Retno Hendrastuti

Refleksi Aspek-aspek Konteks Situasi dalam Kolom Bahasa Harian Kompas

Kajian mengenai teks tidak dapat dilakukan tanpa melihat konteksnya. Hal ini disebabkan konteks merupakan tempat teks itu terbentuk serta lingkungan yang menyertai teks itu sendiri. Konteks yang menyertai itu bukanlah yang hanya terstruktur dan terbentuk, melainkan termasuk kejadian-kejadian nonverbal lainnya atau keseluruhan lingkungan teks itu.

Penelitian ini berusaha menggali aspek konteks situasi medan, pelibat, sarana, dan faktor-faktor linguistik yang dapat mendukung konteks situasi dalam tulisan para pakar dan pemerhati bahasa dalam “kolom bahasa harian Kompas”. Dengan memahami bagaimana teks tersusun, maka ketiga aspek konteks situasi yang melingkupi tulisan-tulisan dalam kolom bahasa harian Kompas tersebut dapat terlihat.

Kata kunci: medan, pelibat, sarana, dan kontek situasi

 

Nama

Judul

Abstrak

:

:

Agus Sudono

Ketidakefektifan Kalimat dalam Berita Utama Radar Semarang

Suatu berita harus menginformasikan fakta dan ditulis dengan kaidah bahasa yang baku. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang bentuk-bentuk ketidakefektifan kalimat dalam berita utama Radar Semarang sekaligus melakukan perbaikan atas ketidakefektifan kalimat tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Sampel dalam penelitian ini diambil dari kalimat-kalimat dalam berita utama Radar Semarang yang terbit pada bulan Januari sampai April 2005. Dalam berita utama Radar Semarang, ditemukan kekurangcermatan penulisan kalimat sehingga sajian berita yang ditampilkan tidak mencerminkan kalimat yang efektif. Hal itu, antara lain, terlihat pada ketidaktepatan struktur kalimat yang meliputi ketidakhadiran unsur fungsi kalimat (kalimat tanpa subjek, kalimat tanpa predikat, kalimat tanpa objek), ketidakjelasan hubungan dalam kalimat majemuk, ketidaksejajaran satuan dalam kalimat, kalimat bermakna ganda, dan kesalahan nalar berbahasa.

Kata kunci: berita utama, kaidah baku, kalimat efektif

 

Nama

Judul

Abstrak

:

:

:

Sutarsih

Kesalahan Ejaan dalam Tajuk Rencana Surat Kabar

Redaktur surat kabar adalah orang yang menjadi anutan dalam tulis-menulis. Tulisan seorang redaktur surat kabar menjadi tolok ukur penguasaan ejaan surat kabar itu sendiri. Salah satu tulisan yang menampilkan kemampuan berbahasa tulis redaktur surat kabar adalah “Tajuk Rencana”. Alasan pemilihan tulisan tersebut sebagai objek penelitian adalah pertama, mereka yang menulis dalam tajuk rencana tersebut adalah para redaktur surat kabar. Kedua, apa yang ditulis dan cara menulis seorang redaktur dapat menjadi tolok ukur kemampuan dan penguasaan ejaan redaksi surat kabar. Ketiga, tulisan tajuk rencana diperuntukkan bagi semua pembaca.

Penelitian ini bertujuan menemukan dan menjelaskan kesalahan ejaan surat kabar dalam “Tajuk Rencana” tersebut. Selain itu, penelitian bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan penyebab terjadinya kesalahan tersebut.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data tulisan redaktur surat kabar dalam tajuk rencana dianalisis dengan mengacu pada pedoman ejaan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tulisan redaktur surat kabar dalam tajuk rencana yang menjadi objek penelitian banyak terdapat kesalahan ejaan. Kesalahan tersebut terletak pada pemakaian tanda baca, penulisan huruf kapital, penulisan huruf miring, dan pemenggalan. Kecenderungan kesalahan ejaan terbanyak pada tanda baca.

Kata kunci: norma, ejaan, redaktur, surat kabar.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas