Apakah in dan at Merupakan Imbuhan Bahasa Indonesia?

Share link

Dalam ilmu bahasa (linguistik) dikenal adanya istilah kata, frasa, klausa, dan kalimat. Kata yang merupakan satuan linguistik yang dapat berdiri sendiri bisa berwujud kata dasar, kata bentukan, dan kata majemuk. Kata dasar akan menjadi kata bentukan melalui proses morfologis, berupa penambahan imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), penggabungan (komposisi), atau dengan cara penambahan imbuhan dan pengulangan sekaligus serta penambahan imbuhan dan penggabungan sekaligus.

Kata-kata dalam bahasa Indonesia tidak seluruhnya merupakan kata-kata asli dari bahasa Indonesia. Kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sebagian besar telah didokumentasikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa Indonesia itu sendiri dan kata serapan. Kata-kata serapan yang tertulis di dalam KBBI adalah kata-kata yang diserap dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Di antara kata-kata serapan asing yang terangkum dalam KBBI adalah kata-kata serapan dari bahasa Arab. Dengan kejelian berbahasa, kita dapat menjumpai kata serapan dari bahasa Arab yang menggunakan partikel in dan at. Pertanyaannya adalah apakah in dan at merupakan akhiran dan dapatkah dimasukkan sebagai imbuhan dalam bahasa Indonesia? Perhatikanlah contoh berikut.

1.      muslimin >< muslimat

2.      mukminin >< mukminat

3.      hadirin >< hadirat

            Kita akan mencoba menganalisis contoh pasangan kata di atas satu-per satu.

1.   muslimin >< muslimat

  1. Bentuk dasar:

  Kata muslimin dan muslimat merupakan kata dasar, bukan muslim.

      b. Pemenggalan:  

          Pemenggalan kata muslimin adalah mus.li.min bukan mus.lim.in.

          Pemenggalan kata muslimat adalah mus.li.mat bukan mus.lim.at.

      c. Makna:

          Makna kata muslimin adalah 1. para penganut agama Islam; 2. laki-laki muslim.

          Makna kata muslimat adalah perempuan muslim.

2.      mukminin >< mukminat

      a. Bentuk dasar:

          Kata mukminin dan mukminat merupakan kata dasar, bukan mukmin.

      b. Pemenggalan: 

          Pemenggalan kata mukminin adalah muk.mi.nin bukan muk.min.in.

          Pemenggalan kata mukminat adalah muk.mi.nat bukan muk.min.at.

      c.  Makna:

          Makna kata mukminin adalah (para) mukmin.

          Makna kata mukminat adalah perempuan mukmin (orang perempuan yang percaya kepada Allah).

3.      hadirin >< hadirat

      a. Bentuk dasar:

          Kata hadirin dan hadirat merupakan kata dasar, bukan hadir.

      b. Pemenggalan: 

          Pemenggalan kata hadirin adalah ha.di.rin bukan ha.dir.in.

          Pemenggalan kata hadirat adalah ha.di.rat bukan ha.dir.at.

     c.  Makna:

         Makna kata hadirin adalah semua orang yang hadir.

         Makna kata 1hadirat adalah 1. hadapan; 2. yang hadir; dan 2hadirat adalah semua yang hadir (perempuan).

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa in dan at bukan merupakan imbuhan (afiks) dalam bahasa Indonesia karena pemenggalannya berbeda dengan sistem kaidah pemenggalan dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kata yang dilekati dengan in dan at merupakan bentuk dasar dari kata itu sendiri. 

 

 


Share link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas