Dirgahayu
Kata dirgahayu diserap dari bahasa Sanskerta dirgahayuh; dirgahayusa, yang berarti ‘berumur panjang’. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) susunan Poerwadarminta, pada kata dirgahayu terdapat singkatan sl yang berarti ‘berasal dari sastra lama’, kata dirgahayu sendiri bermakna ‘semoga berumur panjang; hidup!’. Kata dirgahayu biasanya ditujukan pada negara atau organisasi yang sedang memeringati hari jadinya, misalnya Dirgahayu Republik Indonesia, ‘panjang umur Republik Indonesia’. Pengertian seperti itu juga terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dirgahayu berarti ‘berumur panjang’ (biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang memeringati hari jadinya). Kata dirgahayu sering digunakan untuk ungkapan selamat berulang tahun.
Sering kita menjumpai penggunaan kata dirgahayu yang salah kaprah, misalnya Dirgahayu Republik Indonesia ke-64. Berdasarkan makna dirgahayu, kalimat tersebut jelas tidak logis. Ketidaklogisan itu terungkap dari penambahan ke-64 yang pengertiannya belum jelas. Dengan penambahan ke-64, ada dua pengertian yang terkandung, yakni ke-64 menerangkan dirgahayu atau Republik Indonesia. Selain itu, penambahan ke-64 untuk menerangkan dirgahayu maupun menerangkan Republik Indonesia sama-sama tidak logis. Ketidaklogisan yang pertama terjadi karena panjang umur dinyatakan dengan ke-64. Kemudian, ada ketidakjelasan apakah ke-64 itu menerangkan ke-64 tahun atau ke-64 hari. Ketidaklogisan yang kedua terjadi karena berdasarkan ungkapan itu ada 64 buah Republik Indonesia. Hal itu berarti masih ada 63 RI lagi, padahal Republik Indonesia hanya satu, yakni yang kita rayakan itu. Dengan demikian, ungkapan tersebut selain tidak logis juga termasuk taksa (ambigu) atau bermakna ganda.
Hal lain yang perlu dicermati adalah penambahan hari ulang tahun (HUT) setelah dirgahayu, misalnya, Dirgahayu HUT RI ke-64. Penambahan itu juga tidak logis. Kalimat Dirgahayu HUT RI berarti HUT RI-lah yang diharapkan berumur panjang, bukan RI atau Kemerdekaan RI. Padahal HUT tidak mungkin berumur panjang karena masanya hanya satu hari. Yang dapat kita ucapkan berumur panjang adalah Republik Indonesia. Jadi, ungkapan yang tepat adalah Dirgahayu Republik Indonesia.
Pada kesempatan lain, ungkapan yang dimunculkan adalah HUT Kemerdekaan RI ke-64. Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa RI merdeka sudah 64 kali, kemerdekaan yang ke-64 itulah yang diperingati. Apabila ke-64 akan digunakan, penempatannya harus tepat. Ada dua pilihan penempatannya, yakni Hari Ulang Tahun ke-64 Republik Indonesia (HUT ke-64 RI) atau Ulang Tahun ke-64 Republik Indonesia. Pada kedua contoh tersebut ke-64 menjelaskan unsur HUT atau ulang tahunnya. Penulisan angka 64 dapat juga digunakan dengan angka Romawi, LXIV, tetapi tanpa diberi awalan ke- karena angka Romawi sudah menyatakan bilangan tingkat.
Selain ungkapan di atas, ada pilihan lain yang dapat digunakan untuk menyatakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut:
Dirgahayu Negara Kita
Dirgahayu RI
HUT ke-64 RI
HUT LXIV RI
Selamat Ulang Tahun ke-64 Republik Indonesia
Peringatan Ulang Tahun LXIV Republik Indonesia.