Kata Berikut dan Demikian
(1) Saya akan menceritakan hal itu sebagai berikut. Pada suatu hari saya bertemu dengan seekor musang. Lalu …
(2)* Saya akan menceritakan hal itu demikian. Pada suatu hari saya bertemu dengan seekor musang. Lalu …
Kalimat (1) Saya akan menceritakan hal itu sebagai berikut sering disamakan dengan kalimat (2)* Saya akan menceritakan hal itu demikian. Hal itu memberi kesan bahwa kata berikut dan demikian membawa makna yang sama. Sebenarnya, kedua kata itu menyatakan makna yang berbeda. Kata berikut merujuk pada sesuatu yang akan disebutkan, sedangkan kata demikian merujuk pada sesuatu yang telah disebutkan terdahulu. Oleh karena itu, kata berikut dan demikian tidak dapat saling menggantikan. Sebagai contoh, mari kita cermati kalimat ini.
(3) Keterangan berikut ini berasal dari seorang narapidana.
(4) Demikianlah agar Saudara memakluminya.
Kata berikut ini pada kalimat (3) Keterangan berikut ini berasal dari seorang narapidana dapat kita padankan dengan ungkapan yang akan saya sebutkan ini. Oleh karena itu, kalimat itu dapat kita sejajarkan dengan kalimat Keterangan yang akan saya sebutkan ini berasal dari seorang narapidana. Dengan demikian, kata berikut ini dapat dikatakan bersinonim dengan ungkapan yang akan saya sebutkan ini. Hal itu menunjukkan bahwa kata berikut ini merujuk ke arah bagian yang akan datang. Dengan kata lain, uraian yang akan kita sebutkan itu berada di bagian setelah kata berikut ini.
Jika kita cermati penggunaan kata demikianlah pada kalimat (4) Demikianlah agar Saudara memakluminya, kita akan dapat memaknai kata itu sebagai makna kata begitulah. Kalimat itu dapat kita samakan dengan kalimat Begitulah agar Saudara memakluminya. Berdasarkan hal itu, kata demikianlah pada kalimat (4) dapat dikatakan mengandung makna yang merujuk ke belakang. Kata itu mengacu pada sesuatu yang sudah disebutkan terdahulu.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengatakan bahwa pemakaian kata demikian pada kalimat (2)* Saya akan menceritakan hal itu demikian tersebut adalah tidak tepat. Mengapa? Karena kata demikian pada kalimat (2)* tersebut mengacu pada sesuatu atau hal yang akan disebutkan kemudian. Seharusnya, kata itu mengacu pada hal-hal yang sudah disebutkan. Oleh karena itu, [removed][removed] pada kalimat (2)* itu sebaiknya digunakan kata sebagai berikut [removed][removed] bukan kata demikian. Selengkapnya kalimat yang lebih tepat adalah (2) Saya akan menceritakan hal itu sebagai berikut. Dengan penggunaan kata sebagai berikut pada kalimat itu, orang yang membaca atau mendengar akan langsung mengetahui bahwa uraian yang dimaksudkan oleh si penutur akan dipaparkan setelah kata itu atau terletak di belakang kata itu.