Hedonisme dalam Naskah Drama Pedhut Maya-Maya Karya Siti Aminah Subanto: Gambaran Kontra Feminisme

Share link

Penulis : Drajat Agus Murdowo, S.S.

(Tenaga Teknis Balai Bahasa Prov. Jateng)

Tahun : 2009

 

Abstrak

Naskah drama Pedhut Maya-Maya menggambarkan hedonisme di tengah-tengah semangat feminisme yang didengungkan kaum perempuan. Hedonisme sering digunakan sebagai landasan untuk mencapai cita-cita. Paham yang berpusat pada kesenangan dan kebahagiaan dalam melakukan tindakan ini memang sering digunakan oleh manusia dalam mencapai cita-cita. Ada kedekatan konsep tentang kebebasan pribadi yang berkaitan dengan upaya mencapai kesenangan dan kebahagian diri. Kebebasan digunakan sebagai sarana mencapai kesenangan sebesar-besarnya. Kebebasan diartikan sebagai kebebasan yang sebebas-bebasnya di dalam melakukan tindakan. Kebebasan inilah yang banyak disalahartikan oleh kaum wanita dengan berlindung dalam konsep feminisme yang justru menjebak mereka dalam pusaran hedonisme. Alhasil, kebebasan ini menghasilkan budaya hedonis di segenap kalangan/lapisan masyarakat.

Kata kunci : hedonisme, feminisme, cita-cita, sastra

 


Share link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas