Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah kata yang menunjuk pengertian jamak. Jamak artinya berjumlah lebih dari satu. Jamak dapat dinyatakan dalam bentuk pengulangan nomina atau dengan menambahkan bentuk kata tertentu, seperti semua, para, dan banyak. Penggunaan kata penunjuk jamak tersebut terkadang masih tidak tepat. Dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, kata penunjuk jamak atau banyak tidak boleh diikuti oleh nomina jamak atau pengulangan kata. Pada kenyataan berbahasa, banyak ditemukan penggunaan bentuk jamak yang tumpang tindih atau mubazir. Perhatikan contoh berikut.
(1) Semua murid-murid sekolah menengah atas diharuskan menjalani tes kesehatan.
(2) Para dewan juri terpukau melihat penampilan para peserta kontes kecantikan.
(3) Banyak tugas-tugas harus diselesaikan sebelum jam kerja berakhir.
Bentuk jamak semua murid-murid, para dewan juri, dan banyak tugas-tugas pada ketiga contoh di atas merupakan gabungan bentuk kata penunjuk jamak dan pengulangan kata. Ketiga kalimat tersebut menjadi tidak tepat. Untuk menyatakan konsep jamak, cukup digunakan satu bentuk jamak, yaitu bentuk kata atau bentuk pengulangan. Ketiga kalimat di atas dapat diubah sebagai berikut agar menjadi lebih efektif.
(1a) Semua murid sekolah menengah atas diharuskan menjalani tes kesehatan.
(2a) Para juri terpukau melihat penampilan para peserta kontes kecantikan.
(3a) Banyak tugas harus diselesaikan sebelum jam kerja berakhir.
Dapat juga ditulis sebagai berikut.
(1b) Murid-murid sekolah menengah atas diharuskan menjalani tes kesehatan.
(2b) Dewan juri terpukau melihat penampilan para peserta kontes kecantikan.
(3b) Tugas-tugas harus diselesaikan sebelum jam kerja berakhir.
Dengan demikian, kata penunjuk jamak semua, para, dan banyak tidak perlu lagi digunakan di depan nomina jamak murid-murid, dewan juri, dan tugas-tugas karena mubazir. Selain kata penunjuk jamak semua, para, dan banyak, terdapat kata penunjuk jamak yang lain, yaitu kaum, dewan, beberapa, jawatan, kumpulan, daftar, hadirin, dan sekalian.