Kalimat efektif selalu menampilkan struktur yang benar. Kalimat tersebut harus memiliki kesatuan bentuk karena kesatuan bentuk itulah yang akan menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar tentu akan memiliki kesatuan bentuk sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya, kalimat yang strukturnya kacau, bahkan salah, tidak akan menggambarkan kesatuan apa pun.
Predikat termasuk unsur yang wajib hadir dalam sebuah kalimat. Predikat merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan–jika ada–konstituen objek, pelengkap, dan/atau keterangan wajib di sebelah kanan. Predikat dapat berupa verba, frasa verbal, atau frasa adjektival. Namun, pada kalimat yang berpola SP, predikat dapat juga berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, selain frasa verbal dan frasa adjektival (Alwi et al., 2003:326).
Predikat dalam kalimat berfungsi memberitahukan mengapa atau bagaimana subjek itu. Kalimat yang tidak mempunyai predikat akan menjadi tidak berterima karena ia tidak bisa menjelaskan mengapa dan bagaimana subjek itu (Sugono, 1994:42).
Berikut ini contoh kalimat yang tidak berpredikat.
(1) Tujuannya untuk membicarakan perihal perubahan syarat dan prasyarat peserta pilkada.
Kalimat tersebut tidak memiliki predikat karena subjek tujuannya diikuti konjungtor untuk. Padahal, konjungtor untuk menandai fungsi keterangan dalam kalimat. Oleh karena itu, kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut.
(1a) Tujuannya membicarakan perihal perubahan syarat dan prasyarat peserta pilkada.
Dengan menghilangkan konjungtor untuk, kalimat itu menjadi efektif karena subjek tujuannya langsung diikuti unsur membicarakan yang berfungsi sebagai predikat.
Contoh yang lain terdapat dalam kalimat berikut.
(2) Langkah itu untuk menghindari ketidakpuasan bakal calon terhadap hasil penilaian tim penguji.
Kalimat tersebut tidak memiliki predikat karena unsur langkah itu yang berfungsi sebagai subjek diikuti konjungtor untuk yang menyatakan fungsi keterangan. Agar kalimat itu memiliki fungsi predikat, dapat diperbaiki seperti berikut.
(2a) Langkah itu bertujuan menghindari ketidakpuasan bakal calon terhadap hasil penilaian tim penguji.
Dengan menghilangkan konjungtor untuk dan memperbaiki kalimat (2) menjadi (2a), terbentuk kalimat efektif karena subjek langkah itu langsung diikuti unsur bertujuan yang berfungsi sebagai predikat.
Dengan demikian, sebuah kalimat mewajibkan kehadiran predikat, selain subjek, agar kalimat tersebut menjadi efektif.