Subjek dalam Kalimat Efektif
Sebuah kalimat-sebagai kesatuan terkecil dari bahasa-harus memiliki dua unsur yang wajib hadir, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak ada. Jika predikat kalimat itu berupa kata kerja transitif, unsur kalimat yang disebut objek juga wajib hadir. Kehadiran unsur yang lain sangat ditentukan oleh bentuk dan jenis verba predikat (Alwi et al., 2003: 315; Sugono et al., 2003: 85).
Pada kalimat inti, subjek merupakan unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, selain unsur predikat. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Subjek sering juga berupa frasa verbal. Biasanya subjek terletak di sebelah kiri predikat. Akan tetapi, jika unsur subjek panjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga diletakkan di akhir kalimat (Alwi et al., 2003: 327; Sugono, 1994: 32).
Dalam berbagai tulisan berita di media, sering dijumpai kalimat yang tidak bersubjek. Meski tampaknya informasi yang disampaikan dapat diterima, ternyata kalimat tersebut tidak bersubjek sehingga kadang muncul pertanyaan lanjutan, apa atau siapa yang dinyatakan dalam kalimat itu. Dengan demikian, kalimat yang disampaikan itu tidak memenuhi kaidah kalimat yang efektif.
Hal itu dapat dijumpai dalam kalimat berikut.
(1) Untuk posisi wakil wali kota yang direkomendasikan DPC adalah Ahmad Musyafir, Slamet Riyadi, dan M. Sriyanto.
Kalimat tersebut tidak memiliki subjek karena adanya konjungtor atau kata hubung untuk. Apabila diuraikan berdasarkan fungsinya, kelompok kata untuk posisi wakil wali kota yang direkomendasikan DPC menduduki fungsi keterangan dan kelompok kata adalah Ahmad Musyafir, Slamet Riyadi, dan M. Sriyanto menduduki fungsi predikat. Lantas, di manakah letak fungsi subjek? Ternyata kalimat tersebut tidak memiliki subjek. Apabila konjungtor untuk dihilangkan, kalimat tersebut menjadi efektif karena subjeknya jelas, yakni posisi wakil wali kota yang direkomendasikan DPC.
Dengan demikian, perbaikan atas kalimat (3) itu adalah sebagai berikut.
(1a) Posisi wakil wali kota yang direkomendasikan DPC adalah Ahmad Musyafir, Slamet Riyadi, dan M. Sriyanto.
Perhatikan juga contoh berikut.
(2) Bagi siswa yang sudah dinyatakan lulus ujian akhir nasional bisa segeramengambil ijazahnya minggu depan.
Kalimat tersebut juga tidak memiliki subjek karena kehadiran konjungtor bagi. Kalimat itu akan memiliki subjek jika konjungtor bagi dihilangkan karena kehadiran konjungtor tersebut justru menghilangkan fungsi subjek.
Kalimat itu akan menjadi kalimat efektif jika dilakukan perbaikan seperti kalimat berikut.
(2a) Siswa yang sudah dinyatakan lulus ujian akhir nasional bisa segera mengambil ijazahnya minggu depan.
Kalimat tersebut menjadi efektif karena subjeknya jelas, yakni siswa yang sudah dinyatakan lulus ujian akhir nasional.
Oleh karena itu, sebuah kalimat efektif mengharuskan adanya subjek, selain predikat.