Penulis : Sunarti
(Tenaga Teknis Balai Bahasa Prov. Jateng)
Tahun : 2010
JALABAHASA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2010: 9-20
Abstrak
Verba merupakan unsur inti dalam kalimat. Kehadiran verba dalam kalimat berpengaruh terhadap unsur-unsur lain yang harus atau ada dalam kalimat.Verba dapat diturunkan melalui proses morfologis. Penurunan verba secara morfologis dapat mengakibatkan perubahan bentuk dan tambahan makna. Salah satu akibat penurunan verba secara morfologis tersebut adalah terbentuknya verba kontinuatif. Verba kontinuatif adalah verba yang menyatakan tindakan/kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama. Tulisan ini mengkaji secara morfologis verba kontinuatif bahasa Jawa dengan pendekatan struktural dan bertujuan mendeskripsikan penanda morfologis verba kontinuatif bahasa Jawa. Kajian ini bersifat deskriptif sinkronis kualitatif. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik catat, kerja sama dengan informan, dan rekam. Data dianalisis secara kualitatif dengan metode distribusional dan pemaparan hasil analisis menggunakan metode informal. Pembentukan verba kontinuatif dengan afiksasi menghasilkan kategori {N-} + D, {-um-} + D, {N-} + D + {-i}, {N-} + D + {-ake}, { ka-} + D + {-an} dan {dak-} + D + {-e}. Pembentukan verba kontinuatif dengan reduplikasi menghasilkan kategori D + D, Dv + D, {N-} + DP, {N-} + DW, {N-} (D + D), dan (D + D) + {-an}.
Kata kunci: verba, kontinuatif , morfologi, bahasa Jawa, struktural, deskripsi |