Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta dan lembaga mitra kerja sama di Jawa Tengah. Penandatangan ini diselengarakan pada 30 November 2012 di Gedung Dekanat Lantai 2 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pihak-pihak yang terlibat dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama meliputi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Pekalongan, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Widya Dharma Klaten, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, IKIP PGRI Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Universitas Negeri Sebelas Maret, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blora, Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, dan Dinas Pendidikan Kota Semarang. Acara dihadiri oleh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta maupun yang mewakili, serta kepala lembaga mitra kerja sama, staf Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, mahasiswa program sarjana dan pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Sudjono Sastroatmojo, M.Si. menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kerja sama ini. Hal ini merupakan suatu langkah untuk mencari jalan keluar dari berbagai masalah kebahasaan secara bersama. Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Mahsun, M.S., menyatakan bahwa penandatanganan ini akan ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan yang menyangkut permasalahan kebahasaan maupun kesastraan. Salah satu langkahnya adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di perguruan tinggi. Selain itu, disampaikan pula penghargaan kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Acara ini juga diisi dengan kuliah umum dengan pembicara tunggal Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Mahsun, M.S. Materi yang disampaikan adalah “Menimang Bahasa Membangun Bangsa”.
Dengan melibatkan seluruh dosen dan guru sebagai ujung tombak di dunia pendidikan, diharapkan akan membentuk cara berpikir peserta didik. Selain itu, diharapkan terjalin kerja sama yang baik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dari berbagai lembaga demi tercapai kemajuan yang lebih baik, khususnya dalam hal pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra di Jawa Tengah.