Konferensi Bahasa Jawa Tahun 2013
Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI Semarang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Yayasan Studi Bahasa Jawa (YSBJ) Kanthil Jawa tengah menggelar Konferensi Bahasa Jawa 2013 dengan Tema “Penguatan Posisi dan Peran Bahasa Jawa sebagai Bagian dari Empat Pilar Kebangsaan dalam Rangka Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Repulik pada Selasa, 15 Januari 2013. Konferensi yang digelar di aula Kampus II IKIP PGRI tersebut menghadirkan pemakalah kunci Pembina Yayasan Studi Bahasa Jawa Kanthil yang juga mantan Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto. Pemakalah utama dalam konferensi tersebut adalah Prof. Dr. Dr. Soetomo. WE.M.Pd. (Ketua YSBJ Kanthil); Dr. Sudharto M.A. (YPLP Perguruan Tinggi PGRI Semarang), dan Drs. H. Subagyo Brotosejati (Ketua PGRI Jawa Tengah). Pemakalah yang lain adalah Drs. Soepardjo, M.Hum. (Ketua Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelasa Maret Surakarta) dan Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. (dosen Universitas Negeri Semarang).
Konferensi tersebut diselenggarakan untuk menggali dan menghimpun pandangan dan pokok-pokok pikiran terkait dengan keberadaan, posisi, dan peran bahasa Jawa sebagai kekayaan budaya nasional dan bagian dari pilar Bhinneka Tunggal Ika serta wahana pendidikan karakter. “Pemerintah pusat harus bertanggung jawab dengan memperhatikan dan memelihara bahasa daerah karena hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,” kata Ketua YPLP Perguruan Tinggi PGRI Semarang Dr. Sudharto, M.A. dalam Konferensi Bahasa Jawa 2013 di kampus II IKIP PGRI Semarang, Selasa (15/1).
Sementara itu, Ketua YSBJ Kanthil Soetomo menyatakan bahwa bahasa daerah (Jawa) seharusnya masuk dalam kurikulum 2013 yang segera diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kita akan mengajak para peserta konferensi untuk bersatu padu memperjuangkan bahasa Jawa tercantum dalam kurikulum dan tidak hanya terbatas sebagai muatan lokal,” jelasnya.
Konferensi Bahasa Jawa 2013 menghasilkan rumusan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah. Rekomendasi tersebut, antara lain, (1) memasukkan pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) dalam Kurikulum 2013 sebagai pelajaran yang berdiri sendiri; (2) melakukan sosialisasi tentang bahasa dan budaya Jawa melalui berbagai media untuk menumbuhkan sikap positif dan kebanggaan masyarakat terhadap bahasa dan budaya Jawa.