oleh Umi Farida
Surat kabar Kompas edisi Minggu, 8 Juli 2012, memuat kartun Sukribo yang berjudul “nDesit Asli” Dalam kartun tersebut terdapat percakapan antara Ridwan dan Sukribo. Ridwan memberi Sukribo sebuah HP (telepon genggam) agar bisa berkomunikasi jarak jauh. Ridwan menelepon. Namun, Sukribo yang sedang berada di tepi sungai malah berlari tergopoh-gopoh untuk mencari Ridwan. Ridwan kaget karena Sukribo tidak mengangkat teleponnya, tetapi malah berlari menghampirinya. Sukribo yang masih gaptek (gagap teknologi) bingung karena keterangan yang tertera di telepon genggamnya tertulis bukan “Ridwan menelepon”, tetapi “Ridwan memanggil”. Meskipun hanya cerita satire, hal tersebut mengusik logika berbahasa. Kata memanggil merupakan terjemahan harfiah dari kata calling dalam bahasa Inggris dengan kata dasar call.
Padahal, yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (hlm. 1012) kata panggil (v), memanggil (v) berarti ‘mengajak (meminta) datang (kembali, mendekat, dsb) dengan
menyerukan nama dsb; (2) mengundang; menyilakan datang (ke perjamuan dsb); (3) cak menyebut; menamakan’; memanggil-manggil (v) berarti ‘berulang-ulang menyebut nama (meminta datang dsb)’; dan kata memanggilkan (v) 1 memanggil untuk; 2 menyebut’. Jadi, kata panggil dan memanggil memiliki arti meminta seseorang atau menyerukan nama seseorang untuk mendekat. Tidak salah jika kemudian Sukribo berlari menghampiri orang yang sedang memanggil seperti yang tercantum dalam telepon genggamnya. Bahasa Inggris memang menggunakan kata calling untuk kata kerja ‘menelepon’ dan caller untuk ‘penelepon’. Adapun dalam bahasa Indonesia sudah ada kata kerja menelepon dan nomina penelepon yang tidak akan rancu dengan kata memanggil dan pemanggil. Kata menelepon sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (hlm. 1478) dengan arti yang lebih tepat, yakni ‘bercakap-cakap (memanggil) melalui telepon’.
Dengan demikian, karena bahasa Indonesia sudah menyerap kata telepon kemudian melalui proses afiksasi terbentuk kata kerja menelepon akan lebih tepat arti jika kata Ridwan calling diartikan dengan Ridwan menelepon, bukan Ridwan memanggil. Dalam menelepon seseorang tidak bermaksud memanggil orang lain agar mendekat, tetapi bermaksud bercakap-cakap meskipun berjauhanmelalui telepon sesuai dengan fungsi alat tersebut sebagai alat komunikasi jarak jauh.
Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari–Juni 2012