AMBIGUITAS SOSIAL DALAM NOVEL POHON TANPA AKAR KARYA SYED WALIULLAH: SEBUAH TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA
(The Social Ambiguity in the Novel of Pohon Tanpa Akar by Syed Waliullah: a Study of Sociology of Literature)
Oleh/By:
Sukarjo Waluyo
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Soedharto, SH., Tembalang, Semarang 50269
Telepon 024-76480619; Faksimile 024-7463144
Pos-el: sukarjowaluyo@gmail. com
Diterima: 8 Maret 2012, Disetujui: 8 April 2012
ABSTRAK
Karya sastra dapat dilihat dari segi sosiologi dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Pendekatan sosiologi sastra adalah salah satu pendekatan sastra yang mengkhususkan diri dalam menelaah karya sastra dengan mempertimbangkan segi-segi sosial kemasyarakatan. Novel Pohon Tanpa Akar karya Syed Waliullah menarik untuk diteliti sebab menceritakan bagaimana ungkapan pengarang terhadap masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat. Masalah ambiguitas sosial terungkap dengan sangat jelas dalam novel ini. Hal ini juga merupakan representasi kritik sosial pengarang terhadap masyarakat dan agama. Agama yang seharusnya memberikan pencerahan justru dimanfaatkan untuk kepentingan pemuka agama.
Kata kunci: sosiologi sastra, kritik sosial, ambiguitas sosial, agama
ABSTRACT
A literary work can be seen from the sociological aspect by considering the humanities aspects. An approach of sociology of literature is one of the literature approaches which has specialty in studying the literary work by considering the humanities aspects. The novel of Pohon Tanpa Akar by Syed Waliullah is interesting to be studied because it tells us about how the novelist’s feeling of the problems in society. The problem of social ambiguity arises clearly in this novel. This issue is also the representation of the author’s social critic to the society and religion. The religion that is supposed to be the way to give the enlightenment used by the religious leaders to fulfi ll their benefits.
Key words: sociology of literature, social critic, social ambiguity, religion
Alayasastra, Volume 8, Nomor 1, Mei 2012, halaman 55-63