(Diction in “Serat Wicara Keras” of R. Ng. YASADIPURA II)
Oleh/By:
Sunarya
FPBS IKIP PGRI Semarang
Jalan Sidodadi Timur Semarang
Pos-el: sunaryamhum@yahoo.com
Diterima: 13 Februari 2012, Disetujui: 13 Maret 2012
ABSTRAK
Kajian stilistika ini merupakan analisis kekhasan pemakaian bahasa dalam Serat Wicara Keras karya R. Ng. Yasadipura II. Permasalahan yang dibahas adalah, bagaimanakah karakteristik penggunaan kata-kata atau diksi dalam teks Serat Wicara Keras? Hal ini dikaitkan dengan daya ekspresi pengarang, dari sudut pilihan kata. Adapun landasan teori yang digunakan meliputi: stilistika, semantik, dan teori sastra.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Serat Wicara Keras yang dijadikan dasar penelitian adalah teks Serat Wicara Keras terbitan Tan Khoen Swie Kediri. Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi: 1.Transkripsi teks; 2. Simak dan catat; dan 3. Klasifikasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini berpedoman pada dua unsur pokok, yaitu bahasa dan sastra. Dalam analisis bahasa digunakan metode padan, dengan teknik dasarnya PUP (Pilah Unsur Penentu).
Dalam hal pilihan kata ditemukan beberapa hal yang tampak dominan, seperti kata-kata berkonotasi positif dan negatif, kata-kata bersinonim, kata-kata beroposisi, penyebutan nama diri, kolokasi, dan kata-kata onomatope. Semua itu jika diperhatikan tampak tujuan pengarang dalam rangka membuat karya sastra, ialah sebagai ajaran atau piwulang yang didasari oleh konsep nistha dan utama. Di samping dalam bentuk ajaran, pengarang juga dengan sengaja menyampaikan kritikan pedas kepada para bangsawan atau pemimpin di kerajaan Surakarta pada waktu itu. Menurut pengarang, para bangsawan dan pemimpin negara pada saat itu sudah mengalami krisis mental, moral, dan bahkan agama. Inilah yang sebetulnya melatarbelakangi penciptaan Serat Wicara Keras oleh R. Ng. Yasadipura II.
Kata Kunci: Serat Wicara Keras, diksi, ajaran, kritik
ABSTRACT
This stylistic study is a special characteristic language use analysis in Serat Wicara Keras of R. Ng. Yasadipura II. This study discusses how the diction or special characteristic characteristics use of words in Serat Wicara Keras text. This is associated with writing of the author in term of word choice. Three basic theories applied in this descriptive qualitative research such stylistics, semantic, and literary theory.
This is a descriptive-qualitative research. The basis of the research is Serat Wicara Keras text published by Tan Swie Khoen, Kediri. The data collection method includes 1. text transcription; 2. observing and recording, and 3. data classification. Data analysis technique in this study is based on the two basic elements, namely language and literature. Identity method is applied in the language analysis, applying Ultimate Constituent Analysis’ (UCA) as the basic technique.
In terms of the choice of words was, there are few dominant findings, such as positively and negatively connoted words, synonymous words, words of opposition, naming, collocation, and onomatopoeic words. All of those prove that the author tried to build his work as a lesson (piwulang) that is based on the concept of nistha and utama (bad and good concept). In spite of lesson, the author also deliberately conveyed criticism for royalty or leaders in Surakarta kingdoms at that time. According to the author, the nobles and leaders of the country at that time was experiencing a of mental, moral, and even religious crisis. This is what really lies behind the creation of Serat Wicara Keras of R. Ng. Yasadipura II.
Key Words: Serat Wicara Keras, diction, teachings, criticism
Jalabahasa, Volume 8, Nomor 1, Mei 2012, halaman 1—12