Directif Speech Acts in Dialogue Preach Discourse
(Case study of the Radio Interactive Preach in Solo and its surrounding)
Oleh/By:
Miftah Nugroho
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS Surakarta
Jalan Ir. Sutami Nomor 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta
Pos-el: miftahnugroho@yahoo.co.id
Diterima: 14 Agustus 2012, Disetujui: 10 September 2012
ABSTRAK
Tulisan ini hendak mendeskripsikan realisasi tindak tutur direktif yang disampaikan dai pada saat melakukan dakwah dialogis di radio. Pendeskripsian akan mengarah ke strategi bertutur dai pada saat mengekspresikan tindak tutur direktif dalam berdakwah, yaitu dengan menggunakan tindak tutur langsung atau tindak tutur tidak langsung. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa tindak tutur direktif dai terdiri atas tuturan menyuruh, meminta, melarang, menasehati, mengharap, dan berdoa. Tuturan menyuruh, melarang, mengharap dan berdoa disampaikan dengan tindak tutur langsung. Adapun tuturan meminta disampaikan dengan tindak tutur tidak langsung. Untuk tuturan menasehati, dai menggunakan tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung.
Kata kunci: dakwah, tindak tutur direktif, tindak tutur langsung dan tak langsung
ABSTRACT
This paper describes the realization of directive speech acts delivered by dai at the time of dialogical preaching on the radio. Description of the strategy will lead to a dai-spoken speech acts at the express directive in preaching, using speech act speech act directly or indirectly. The results of data analysis showed that the directive speech act dai consists of utterances order, ask, forbid, advised, hoping, and praying. Speech order, forbid, hope and pray delivered direct speech act. The speech was delivered to request an indirect speech act. For speech advised, dai using direct speech acts and indirect speech acts.
Key words: preach, directive speech acts, direct and indirect speech acts
Jalabahasa, Volume 8, Nomor 2, November 2012, halaman 142—153