VARIASI BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI SEMARANG
(The Language Variety of Preschool Age Children in Semarang)
Oleh/By:
Ema Rahardian
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Jalan Elang Raya No. 1, Mangunharjo, Tembalang, Semarang
Telp. 024-76744357, 70769945 Faks. 024-76744358, 70799945
Pos-el: info@balaibahasajateng.web.id
Diterima: 5 Maret 2012, Disetujui: 2 April 2012
ABSTRAK
Bahasa anak usia prasekolah sangat menarik untuk dikaji karena memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan bahasa anak usia sekolah, remaja, maupun dewasa. Penelitian berjudul “Variasi Bahasa Anak Usia Prasekolah di Semarang” ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam bahasa yang digunakan oleh anak usia prasekolah di lingkungan RT 11 RW 28, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Semarang. Metode yang digunakan untuk menganalisis ialah metode padan intralingual. Berdasarkan analisis data, ragam bahasa anak usia prasekolah di lingkungan tersebut adalah ragam bahasa santai disertai dengan interferensi dan beberapa ciri kebahasaan, yaitu ciri fonologis dan leksikal. Interferensi ditandai dengan penggunaan afiksasi dan kosakata bahasa Jawa. Ciri fonologis muncul dalam bentuk zeroisasi, monoftongisasi, anaptiksis, asimilasi dan penggunaan onomatope sekunder, sedangkan ciri leksikal muncul dalam penggunaan kata yang menanggalkan afiks meng—. Ciri lain ragam bahasa anak usia prasekolah adalah munculnya kata-kata baru, seperti thok-thok men, emo’, dan o’ he.
Kata kunci: variasi bahasa, anak usia prasekolah.
ABSTRACK
The language of preschool age children is different and more unique than the language of school age children, teenage, and adult. That is why it is interesting to be analyzed. This study wants to describe the unique of language variety of preschool age children in RT 11, RW 28, Sendangmulyo, Semarang. To analyzed the data, it uses padan intralingual method. Based on the analysis, the preschool age children uses nonformal language variety with interference, lexical and phonological feature. The interference is perceived with the use of Javanesse vocabulary and affix. The phonological feature comes in zeroisation, monoftongisation, anaptiksis, assimilation, and secondarily onomathope. The lexical feature is sign with the elimination of affix meng-. The other uniqueness of preschool age children’s language is the use of some new word, such as thok-thok men, emo’, and o’ he.
Key word: language variety, preschool age children.
Jalabahasa, Volume 8, Nomor 1, Mei 2012, halaman 13—21