(Choice of Language Variation in Political Campaigns in Jawa Tengah)
Oleh/By:
Suryo Handono
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Jalan Elang Raya No. 1, Mangunharjo, Tembalang, Semarang
Telp. 024-76744357, 70769945 Faks. 024-76744358, 70799945
Pos-el: info@balaibahasajateng.web.id
Diterima: 8 Maret 2012, Disetujui: 12 April 2012
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji variasi pilihan bahasa dalam kampanye politik di Jawa Tengah melalui pendekatan sosiolinguistik. Data penelitian ini adalah tuturan dalam kampanye politik pada Pemilihan Umum 2009. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dan dengan teknik catat dan rekam. Melalui analisis sosiolinguistik diperoleh hasil sebagai berikut variasi pilihan bahasa dalam kampanye politik berupa tunggal bahasa, alih kode, dan campur kode. Pilihan tunggal bahasa meliputi pengunaan bahasa Indonesia ragam formal dan nonformal, namun juga ditemukan pilihan tunggal bahasa berupa bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa ragam krama dan ragam ngoko. Alih kode terdiri atas alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ragam krama dan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ragam ngoko. Campur kode terdiri atas campur kode bahasa Jawa ragam krama dalam bahasa Indonesia, campur kode bahasa Jawa ragam ngoko dalam bahasa Indonesia, dan campur kode unsur asing dalam bahasa Indonesia. Campur kode tersebut berbentuk kata, frasa, baster, perulangan, dan ungkapan.
Kata kunci: pilihan bahasa, kampanye politik, sosiolinguistik.
ABSTRACT
This study examines variations in the choice of language in political campaigns in Jawa Tengah through a sociolinguistic approach. The data of this study is the speech in political campaigns in Pemilu 2009 (the 2009 elections). Data were collected using the methods and techniques refer to notes and records. Sociolinguistic analysis of the results obtained through the variation of languages in the political campaign of a single language, code switching, and code mixing. Options include the use of single-language Indonesian variety of formal and informal, but also found a single choice of vernacular languages, namely Javanese krama and ngoko gange. Rather than code consists of code from Indonesian to Javanese krama, and from Indonesian to Javanese ngoko. Mix the code consists of the Java language krama code mixed in the Indonesian language, Java language ngoko code mixed in Indonesian, and foreign interference code elements in the Indonesian language. Mix the code in the form of words, phrases, baster, looping, and expression.
Key words: choice of language, political campaigns, sociolinguistics.
Jalabahasa, Volume 8, Nomor 1, Mei 2012, halaman 23—40