Seminar Nasional: Peran Guru Bahasa Indonesia untuk Mengoptimalkan Potensi Peserta Didik dalam Kurikulum 2013
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Peran Guru Bahasa Indonesia untuk Mengoptimalkan Potensi Peserta Didik dalam Kurikulum 2013”. Seminar yang bertempat di Gedung Imam Syafe’i Universitas Islam Sultan Agung tersebut menghadirkan empat pembicara dari beberapa perguruan tinggi. Kegiatan yang diselenggarakan pada 18 Mei 2013 itu diikuti oleh kurang lebih 200 peserta dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, sekolah-sekolah, mahasiswa, guru Bahasa Indonesia, maupun pemerhati bahasa dan pendidikan.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Drs. Pardi, M.Hum., yang juga menjadi moderator pada seminar sesi I. Seminar sesi I yang dipandu oleh Drs. Pardi, M.Hum. menampilkan dua pembicara, yakni Dr. Maman Suryaman dan Prof. Dr. Rustono, M.Hum. Pada sesi tersebut Dr. Maman Suryaman dari Universitas Negeri Yogyakarta menyajikan makalah berjudul “Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kebijakan Kurikulum 2013”. Dalam makalahnya, Dr. Maman Suryaman menyatakan bahwa pelajaran bahasa Indonesia di SD menjadi sentral dari mata pelajaran IPA, IPS, dan matematika. Sementara itu, mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP dan SMA menjadi sentral pengembangan literasi lebih lanjut. Dengan demikian, pembelajaran bahasa bertujuan untuk mengajarkan kemampuan komunikasi yang efektif dan bermanfaat dalam melakukan komunikasi sosial; penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; pengembangan berpikir dan berkreasi; pengembangan kemampuan berkomunikasi dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari berbasis genre (deskripsi faktual, laporan informasi, prosedur, melaporkan prosedur, melaporkan fakta, penjelasan, eksposisi, diskusi, deskripsi sastrawi, naratif, pelaporan sastrawi, dan tanggapan), yang sering disebut dengan kompetensi komunikatif. Adapun Prof. Dr. Rustono, M.Hum. dari Universitas Negeri Semarang menyampaikan makalah dengan judul “Ihwal Kurikulum 2013 dan Peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”. Prof. Dr. Rustono, M.Hum. menyatakan bahwa Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Selanjutnya, seminar sesi II dimoderatori oleh Evi Chamalah, S.Pd., M.Pd. Seminar sesi II menampilkan dua pembicara yang terdiri atas Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. dari Universitas Negeri Semarang dan Prof Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Makalah berjudul “Peran Guru Bahasa Indonesia dalam Kompetensi Dasar Kesastraan untuk Mengoptimalkan Potensi Peserta Didik dalam Kurikulum 2013” disajikan oleh Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. Dalam makalahnya, Herman J. Waluyo menyampaikan bahwa diperlukan kreativitas dan daya inovasi guru bahasa Indonesia untuk mengembangkan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif, aktif, dan menyenangkan. Selanjutnya, peran guru di dalam pembelajaran adalah melaksanakan perencanaan sampai proses evaluasi. Pada kesempatan itu, Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. menyampaikan makalah berjudul “Materi Pembelajaran Sastra dalam Kurikulum 2013”. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. menyatakan bahwa pembelajaran sastra dalam kurikulum 2013 menuntut peran maksimal guru bukan saja sikap dan perilaku yang pantas diteladani, tetapi juga mampu sebagai fasilitator. Lebih dari itu, guru bahasa dan sastra Indonesia diharapkan mampu menjadi model pembelajaran sastra seperti misalnya membaca puisi, bermain peran, dan aspek sastra lainnya.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kebijakan penerapan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu, melalui seminar tersebut diharapkan peserta, khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, mampu mengoptimalkan potensi peserta didik dalam Kurikulum 2013. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dapat dicapai sesuai standar yang berlaku.