(Antedating Form of Words Initiated with the /h/ Phoneme in Indonesian)
Oleh/ By:
Endro Nugroho Wasono Aji
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Jalan Elang Raya No. 1, Mangunharjo, Tembalang, Semarang
Telepon 024-76744357, 70769945 Faksimile 024-7674358, 70799945
Pos-el: wasono_ajie@yahoo.com
Diterima: 8 April 2013, Disetujui: 28 April 2015
ABSTRAK
Di dalam bahasa Indonesia banyak dijumpai kata yang sama maknanya, tetapi wujudnya sedikit berbeda. Kedua bentuk tersebut bersaing pemakaiannya. Salah satu bentuk dianggap bentuk baku, sedangkan bentuk lainnya dianggap sebagai bentuk tidak baku. Dalam KBBI dan KUBI, kata yang dianggap tidak baku tidak diberi makna dan dirujuk ke lema yang dianggap baku. Beberapa bentuk bersaing dalam bahasa Indonesia dibedakan oleh fonem /h/ di awal kata, seperti lema hadang dan adang misalnya. Bentuk yang diawali dengan fonem /h/ dianggap sebagai kosakata yang tidak baku.
Kata kunci: Bentuk bersaing, KBBI, KUBI, baku.
ABSTRACT
In Indonesian language, we often encountered two words which have the same meaning, but their forms are a bit different. Both forms are antedating. One certain form was considered as a standard form, while the other was non-standard. In Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) and Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), many headwords considered as non-standard forms were arranged without their meaning and cross-referred to the standard entries.Some antedating headwords were distinguished by the appearance of the phoneme /h/ as the first consonant of them, such headwords of hadang and adang for example. Many forms initiated with the phoneme /h/ were considered as non-standard vocabularies.
Keywords: antedating headword, KBBI, KUBI, standard form.
Jalabahasa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, Volume 9, Nomor 1, Mei 2013, halaman 13-24