BENTUK DAN BAHASA IKLAN DALAM MAJALAH JAWA TAHUN 30-AN

Share link

(Forms and Language of Advertising in 1930s Java Magazine)

 

Oleh/ By:
Kustri Sumiyardana
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Jalan Elang Raya, Mangunharjo, Tembalang, Semarang,
Telepon 024-76744357, 70769945 Faksimile 024-7674358, 70799945
Pos-el: sumiyardana@yahoo.co.id

Diterima: 11 September 2013, Disetujui: 3 November 2013

 

ABSTRAK

Pada tahun 30-an di Jawa terbit majalah yang bernama Kajawen. Pada majalah itu juga dimuat iklan untuk menawarkan suatu produk. Iklan bertujuan membujuk khalayak ramai agar tertarik mengenai barang atau jasa yang dijual. Oleh karena itu, iklan menggunakan bahasa khusus. Umumnya penyampaian pesan dilakukan dengan dramatisasi untuk menarik konsumen. Untuk itu perlu digunakan bahasa yang sederhana dan tidak bertele-tele. Akan tetapi, rupanya kriteria seperti itu tidak berlaku untuk iklan di tahun 30-an. Penelitian ini menggunakan metode reflektif-introspektif. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa iklan pada masa itu dapat digolongkan menjadi tiga bentuk yaitu tuturan, cerita, dan tanggapan dari konsumen. Berdasarkan bahasanya, dapat diketahui bahwa iklan di masa itu cenderung boros kata, berbeda  dengan konsep iklan pada masa kini.

Kata kunci: bahasa iklan, bentuk iklan, majalah Jawa.

 

ABSTRACT

In the 1930s, there was a magazine: Kajawen, published in Java. The magazine also published some ads for offering products. Advertisements aim at persuading general public that are interested in goods or services offered. Therefore, the ads usually employ a special language. Generally, the delivery of messages is performed with dramatizations to attract consumers. For the reason, advertisements require simple and straightforward language. Apparently, such criteria do not apply to 1930s’ Kajawen advertisements. This study applies a reflective-introspective method. The result of the analysis proves that the by gone ads can be classified into three types, namely speech, stories, and consumers’ feedback. Based on the language, it can be seen that the ads tend to employ wasteful words, in contrast to the present advertising concept.

Keywords: language of advertising, form of advertising, Javanese magazines.

 

Jalabahasa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, Volume 9, Nomor 2, November 2013, halaman 27-35


Share link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top