Historisme, Historis, dan Historiografi dalam Cerpen
oleh Enita Istriwati
Istilah sastra, yakni historisme, historis, dan historiografi sekilas memiliki makna yang sama. Namun, ketiga istilah sastra tersebut sebenarnya berbeda. Istilah historisme mengacu pada teori yang menyatakan bahwa ide, norma, maupun perkembangan peristiwa dapat diterangkan dengan hukum perkembangan historis. Teori tersebut berkembang pada abad ke-19 dan memengaruhi sastra maupun kajian sastra. Aliran romantik sangat berkepentingan dengan kajian ini karena sebuah karya sastra dari masa lampau hendaknya dinilai menurut norma-norma yang berlaku pada masa itu.
Istilah historis mengacu pada cerita pendek yang mengambil bahan-bahan dari sejarah, baik tokoh maupun masa kejadian serta bahan lainnya. Pengambilan suasana dan tokoh-tokoh masa silam bertujuan untuk menampilkan kenyataan pada waktu itu dan membawanya kepada pembaca pada masa kini. Bahan karya historis ini diambil dari penelitian sejarah, kemudian diolah dengan analisis sesuai dengan zaman dan masa waktunya, dan ditafsirkan menurut daya imajinasi sang pengarang. Karya historis ini meliputi tiga tipe, yaitu (1) pengarang hanya mengolah data yang sudah pasti, (2) pengarang menafsirkan data itu, dan (3) fakta sejarah hanya berfungsi sebagai kerangka atau latar belakang.
Istilah historiografi merupakan penulisan sejarah umat manusia dari segi politik, ekonomi, adat istiadat, kehidupan rohani, sosial, dan lain sebagainya. Awalnya historiografi ini merupakan cabang ilmu sejarah. Namun, pengarang dapat menjadikan pelukisannya itu menjadi suatu karya sastra yang sangat hidup sehingga dapat dibaca sebagai sebuah roman. Pada zaman klasik Yunani dan Romawi historiografi dianggap sebagai seni prosa.
Di Indonesia cerita-cerita historis maupun historiografi belum berkembang. Pengarang Nur Sutan Iskandar, Marah Rusli, Rosihan Anwar, maupun Y.B. Mangunwijaya telah menampakkan hasil karyanya ke arah cerita-cerita historis maupun historiografi. Namun, mereka masih dalam rangka mencari bentuk, belum menapak secara mantap di jalur penulisan cerita sejarah maupun historiografi. Pengarang yang secara mantap sudah menapak di jalur historis maupun historiografi ialah Gibbons melalui karyanya yang menceritakan keruntuhan Kekaisaran Romawi.
Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 3, Mei—Juni 2013