Perbedaan Penerjemah dan Juru Bahasa
oleh Retno Hendrastuti
Penerjemahan dalam pengertian umum diartikan sebagai kegiatan pengalihan dari satu bahasa ke bahasa lain. Ada dua jenis profesi yang berkaitan dengan kegiatan pengalihbahasaan ini, yaitu penerjemah dan juru bahasa. Penerjemah berasal dari terjemahan istilah bahasa Inggris ‘translator’ dan juru bahasa berasal dari terjemahan istilah bahasa Inggris ‘interpreter’. Keduanya bertugas sebagai pengalih bahasa yang membantu kelancaran komunikasi dalam dua bahasa. Sebagai pengalih bahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh seorang penerjemah atau juru bahasa. Penguasaan tersebut memahami dan menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran, mengenal budaya bahasa sumber dan bahasa sasaran, serta menguasai topik atau masalah yang dialihkan.
Secara umum, perbedaan antara penerjemah dan juru bahasa terdapat pada aspek media yang digunakan, produk yang dihasilkan, serta cara dan situasi kerja. Berikut ini perbedaan antara penerjemah dengan juru bahasa. Pertama, materi dan produk yang dihasilkan penerjemah berupa teks tertulis, sedangkan materi dan produk yang dihasilkan juru bahasa berupa teks lisan. Kedua, penerjemah dapat menggunakan kamus dan bahan referensi lainnya selama proses penerjemahan, sementara juru bahasa tidak dapat menggunakan kamus atau referensi lainnya selama proses pengalihan pesan. Ketiga, penerjemah memunyai waktu yang fleksibel untuk memproses informasi yang terbaca, sementara juru bahasa memunyai waktu yang sangat terbatas untuk memproses informasi yang terdengar atau terlihat.
Selain itu, dalam menjalankan tugasnya, penerjemah memerlukan bantuan berupa peralatan konvensional (seperti: alat tulis, kamus, tesaurus, dan referensi lain seperti jurnal) dan peralatan modern (seperti: kamus elektronik, perangkat lunak komputer, internet, dan lain-lain). Sementara, peralatan yang dibutuhkan juru bahasa untuk memperlancarkan pekerjaannya adalah kertas, pensil, headphone, dan mikrofon. Penerjemah juga perlu mempertimbangkan siapa pembaca sasarannya, sementara juru bahasa perlu mempertimbangkan siapa pendengar sasarannya. Terakhir, berbeda dengan penerjemah, juru bahasa juga harus mampu mengidentifikasikan makna yang tersirat dalam raut wajah, intonasi, gerak tangan, dan tubuh pembicara.
Jadi, pengertian penerjemah adalah orang yang mengalihkan teks tertulis dari suatu bahasa ke bahasa lain, sedangkan juru bahasa adalah orang yang mengalihkan bahasa lisan dari suatu bahasa ke bahasa yang lain.
Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 2, Maret—April 2013