Sendawa dan Serdawa
oleh Umi Farida
Selama ini kita sangat akrab dengan kata sendawa, bahkan mungkin sering mengalaminya. Kata sendawa, antop, atau tahak dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menyebut bunyi yang keluar dari kerongkongan, yang biasanya terjadi setelah makan atau meminum minuman bersoda (minuman berkarbonasi). Ada kalanya orang bersendawa karena perut kembung dan masuk angin. Dalam bahasa Jawa bunyi ini disebut juga glegeken dan dalam bahasa Sunda disebut teurab. Adapun dalam dunia medis, bersendawa disebut dengan aerophagia. Namun, kita tidak pernah mencermati apakah arti dan penggunaan kata ini sudah tepat atau belum.
Ternyata, makna kata sendawa yang ditemukan sehari-hari ini berbeda sekali dengan makna yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2008). Kata sendawa dalam dalam KBBI Edisi Keempat (2008: 1268) adalah ‘bahan kimia kalium nitrat (KNO3) yang digunakan sebagai bahan campuran pembuatan mesiu, salpeter’. Adapun bunyi yang keluar dari kerongkongan, yang umumnya terjadi karena masuk angin atau kekenyangan dalam KBBI Edisi Keempat (2008: 1285) disebut serdawa. Terdapat perbedaan dalam fonem /n/ dan /r/. Namun, perbedaan tersebut menjadikan artinya sangat berbeda. Dengan demikian, kata kerja mengeluarkan serdawa yang umumnya menggunakan kata bersendawa menjadi beserdawa. Fonem /r/ dalam imbuhan ber- luluh karena suku kata pertama berakhiran /r/.
Makna kata sendawa yang sebenarnya ini kurang dikenal dalam masyarakat. Bahkan, dalam artikel-artikel di media massa maupun buku-buku yang mengupas masalah kesehatan menggunakan kata sendawa untuk menyebut bunyi yang keluar dari kerongkongan tersebut, bukan serdawa. Seperti yang ditemukan dalam kalimat-kalimat berikut ini.
a) Bila Anda termasuk orang yang mempunyai masalah dengan perut dan pencernaan, misalnya sering merasa kembung, sendawa, atau buang angin, sebaiknya waspada.
b) Bersendawa biasanya disebabkan oleh kelebihan asupan makanan yang mengandung gas, seperti soda, buah mentah, jus buah (seperti jus apel), kacang polong, dan lain-lain.
c) Pernahkah Anda bayangkan, Anda tengah dalam situasi penting seperti rapat atau kencan pertama kemudian tiba-tiba perut terasa begah dan Anda ingin sendawa.
Jika makna kata sendawa yang terdapat dalam KBBI tersebut diterapkan pada kalimat-kalimat (a), (b), dan (c), pengertiannya menjadi tidak tepat. Orang yang bersendawa berarti ‘sedang mengeluarkan bahan kimia kalium nitrat (KNO3) yang digunakan sebagai bahan campuran pembuatan mesiu’. Jika demikian, hal itu akan sangat berbahaya karena dapat mengancam keselamatan orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, penggunaan dan pemaknaan kata sendawa dan serdawa ini perlu dibedakan.
Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari—Februari 2013