Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Drs. Pardi, M.Hum., memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada 11 Maret 2014 di Gedung Ungu, Kampus Sekaran, Gunungpati. Acara yang dipandu oleh Dr. Hari Bakti Mardikanta, M.Hum. tersebut mengangkat topik “Pembinaan Bahasa Indonesia”. Pada kesempatan itu, Drs. Pardi, M.Hum. menyampaikan bahwa bahasa merupakan refleksi atau gambaran kehidupan manusia. Bahasa menjadi komponen penting dalam suatu budaya karena bahasa merupakan hasil sekaligus wadah kebudayaan. Oleh karena itu, bila bahasa terpelihara, budaya akan terpelihara dan jika bahasa sirna, budaya pun sirna. Contoh yang terjadi dalam bahasa Jawa, antara lain memudarnya filosofi nandur pari jero, Gusti ora sare, dan lain-lain. Sementara itu, fenomena yang terjadi dalam bahasa Indonesia akhir-akhir ini adalah maraknya penggunaan bahasa yang kasar dan vulgar yang mencerminkan perilaku kasar.
Selain itu, Drs. Pardi, M.Hum. menyatakan bahwa bahasa yang santun menggambarkan masyarakat yang santun. Sebaliknya, bahasa yang kasar mencerminkan budaya masyarakat yang kasar. Oleh karena itu, kesantunan berbahasa identik dengan kesantunan perilaku perseorangan. Sikap santun berbahasa merupakan refleksi kedewasaan dan kecerdasan seseorang.
Bahasa akan memengaruhi, membentuk, serta menentukan sikap dan budaya seseorang, masyarakat, dan bangsa. Pemakaian bahasa saat ini membentuk sikap, perilaku, dan budaya masa kini dan masa depan. Mengingat peranan bahasa dalam membentuk sikap, perilaku, dan budaya masyarakat, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah merasa perlu mengambil langkah dalam upaya pembinaan bahasa. Langkah tersebut dilakukan dengan mengajak semua pihak untuk memperhatikan pemakaian bahasa serta membangun kesadaran bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, melainkan media pembentuk perilaku, budaya, dan martabat bangsa. Acara yang dibuka Sumartini, S.S., M.A., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, itu dihadiri para dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.