PENCITRAAN DALAM SERAT WICARA KERAS KARYA R. NG. YASADIPURA II
(Imagery in Serat Wicara Keras by R. Ng. Yasadipura II)
Oleh/ By:
Sunarya
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Semarang
Jalan Sidodadi Timur Nomor 24, Dr. Cipto Semarang
Telepon 024-8316377; Faksimile 024-8448217
ikip_pgrismg@yahoo.com
Pos-el: sunaryamhum@yahoo.com
Diterima: 6 Maret 2013, Disetujui: 8 April 2013
ABSTRAK
Analisis pencitraan dalam Serat Wicara Keras merupakan unsur penting untuk mengungkapkan ekspresi pengarang. Naskah Serat Wicara Keras yang dipilih sebagai objek analisis adalah naskah koleksi Yayasan Sastra Surakarta. Naskah terbitan Tan Khoen Swie Kediri tersebut dianggap memiliki teks yang utuh dibandingkan dengan naskah-naskah koleksi Reksapustaka Mangkunegaran Surakarta. Selanjutnya, naskah tersebut ditranskripsi dari huruf Jawa ke huruf Latin, kemudian dilakukan langkah baca dan simak untuk menemukan data kebahasaan yang berkaitan dengan pencitraan. Hasil analisis menunjukkan gambaran pencitraan pengalaman pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, gerak, dan perabaan, yang mengekspresikan hujatan dan kritikan pengarang terhadap kondisi sosial dan politik pada saat kar yaitu ditulis.
Kata kunci: Serat Wicara Keras, bahasa, pencitraan.
ABSTRACT
The analysis of imagery in Serat Wicara Keras is an important aspect to reveal the author’s expression. The script of Serat Wicara Keras as an object of the analysis is taken from the collection of Yayasan Sastra Surakarta. The script published by Tan Khoen Swie Kediri is considered as a more complete script than Reksapustaka Mangkunegaran Surakarta’s collection. After doing the text transcription from the Javanese letters to Latin, reading and observing are the next steps to do in order to fi nd the linguistics data which are related to imagery. The results of analysis show that the imagery of the fi ve senses experience are visual, auditory, smell, movement, and tactile imageries expresses the author’s critics and mockeries to the social and political condition when the work was written.
Keywords: Serat Wicara Keras, language, imagery.
Alayasastra: Jurnal Ilmiah Kesusatraan, Volume 9, Nomor 1, Mei 2013, halaman 37-48