Sastra populer merupakan jenis sastra yang sederhana, bentuknya ringkas, dan isinya tidak menampilkan hal yang rumit. Sastra populer cepat dibaca dan mudah dipahami karena bahasa yang digunakan cenderung sederhana dan bahasa sehari-hari. Tema cerita dalam sastra populer selalu hitam putih. Penamaan sastra populer itu sendiri mengandung arti sastra yang berkaitan dengan orang banyak. Demikian materi yang disampaikan narasumber utama, Kustri Sumiyardana, S.S., M.Hum., pada siaran interaktif di RRI Semarang. Siaran yang dipandu oleh Saudara Aris Budiyanto ini disiarkan pada 11 Februari 2014 di Programa I RRI Semarang.
Lebih lanjut, narasumber pendamping, Mochammad Fikri, S.S., menyatakan bahwa sastra populer sering dipandang oleh para ahli sastra sebelah mata karena kualitasnya yang rendah. Contoh sastra populer, antara lain, Istana Impian karya Jan Mintaraga, Lupus karya Hilman Hariwijaya, Ada Rindu di Mata Peri karya Asma Nadia, dan Diary Merah Jambu karya Anidha.
Siaran interaktif yang bertajuk Bina Bahasa dan Sastra ini diselenggarakan setiap Selasa pukul 20.00 s.d. 21.00. Siaran tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan pembinaan bahasa dan sastra bagi masyarakat. Dengan mengangkat topik “Sastra Populer di Indonesia”, narasumber berharap masyarakat menjadi lebih mengenal berbagai jenis karya sastra. Dengan demikian, apresiasi masyarakat terhadap karya sastra semakin tinggi.