Mengukur Kemahiran Berbahasa Indonesia dengan UKBI
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mengadakan Sosialisasi dan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) kepada Tenaga Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada Sabtu, 3 Mei 2014. Kegiatan yang diselenggarakan di ruang Nusantara, Language Training Center (LTC) UKSW Salatiga, itu merupakan salah satu bentuk pelayanan kebahasaan bagi masyarakat yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan LTC UKSW Salatiga.
Acara yang berlangsung sehari itu dibuka oleh Pembantu Rektor I Bidang Akademik, UKSW, Prof. Dr. Ferdy Samuel Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Acara pembukaan dihadiri juga oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Drs. Pardi, M.Hum.; Direktur LTC UKSW, R.P.N. Dian Widi Sasanti, S.Pd.; dan narasumber kegiatan, Dr. Dwi Atmawati, M.Hum. Acara tersebut diikuti 70 peserta yang terdiri atas tenaga pengajar BIPA LTC UKSW, mahasiswa UKSW, dan beberapa guru Sekolah Menengah Atas di Salatiga.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ferdy Samuel Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Ph.D. mengatakan bahwa saat ini masih banyak mahasiswa yang kurang memahami penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, terutama ketika menyelesaikan tugas akhir. Untuk itu, guru besar UKSW itu berharap Sosialisasi dan UKBI ini mampu memacu mahasiswa untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Ferdy Samuel Rondonuwu juga menyampaikan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah atas kerja sama yang telah terjalin sehingga kegiatan sosialisasi UKBI dapat terlaksana. Beliau berharap agar kerja sama yang telah terjalin antara Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dan UKSW dapat ditindaklanjuti dalam rangka memberikan pelayanan kebahasaan yang terbaik bagi masyarakat.
Direktur LTC UKSW, R.P.N. Dian Widi Sasanti, S.Pd., menyampaikan bahwa masyarakat masih banyak yang belum mengetahui dan mengenal UKBI. Untuk itu, melalui kegiatan kerja sama ini UKBI dapat tersosialisasi dengan baik kepada peserta. Selain untuk menyosialisasikan UKBI, kegiatan ini bertujuan mengetahui tingkat kemahiran peserta dalam berbahasa Indonesia sehingga mereka dapat terus meningkatkan keterampilannya.
Sementara itu, Drs. Pardi, M.Hum. dalam sambutannya menyatakan bahwa untuk menjadi bahasa modern, bahasa Indonesia harus memiliki kaidah yang baku/normatif dan ditunjang dengan alat uji yang valid. Untuk itu, pemerintah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa membuat alat uji tersebut dan diberi nama Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI merupakan alat untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia seseorang, UKBI juga dilakukan dalam rangka pemartabatan penutur bahasa Indonesia. Lebih lanjut, Drs. Pardi, M.Hum. mengatakan bahwa UKBI yang akan diujikan pada tujuh puluh peserta ini ialah UKBI Tara. Adapun keterampilan berbahasa Indonesia yang diukur dalam UKBI Tara terdiri atas tiga seksi, yaitu seksi mendengarkan, merespons kaidah, dan membaca.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi UKBI yang disampaikan oleh narasumber, Dr. Dwi Atmawati, M.Hum. Pada kesempatan itu, Dr. Dwi Atmawati, M.Hum. menyampaikan bahwa UKBI bermanfaat untuk mengetahui mutu kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia tanpa mempertimbangkan di mana dan berapa lama seseorang telah belajar bahasa Indonesia. Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan UKBI yang diikuti oleh tujuh puluh peserta.