Pelatihan Karya Ilmiah Guru SMA dan SMK Kota Semarang

Guru SMA dan SMK Kota Semarang mengikuti kegiatan “Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah” yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro Semarang bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 30 April 2014, di aula Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Jalan Elang Raya Mangunharjo, Semarang. Kegiatan yang diikuti oleh tujuh puluh guru SMA dan SMK itu menghadirkan narasumber Drs. Suryo Handono, M.Pd. dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah serta Herujati Purwoko, Ph.D. dan Dr. Nurhayati dari Universitas Diponegoro.

 

Ketua Panitia kegiatan, Suharno, M.Ed., menyampaikan bahwa saat ini sekitar 800.000 guru mengalami kesulitan naik pangkat ke golongan berikutnya. Akibatnya, sebagian besar guru SMA/SMK terhenti di golongan IV A karena mereka tidak mampu memenuhi persyaratan membuat karya tulis ilmiah. Selanjutnya, Suharno, M.Ed. mengungkapkan bahwa publikasi ilmiah dan karya inovatif, dalam hal ini karya tulis ilmiah, merupakan salah satu komponen angka kredit kenaikan pangkat guru seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Untuk itu, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dan Universitas Diponegoro turut andil dalam memotivasi guru agar lebih produktif membuat karya tulis ilmiah.

 

Koordinator Pengembangan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Agus Sudono, S.S., M.Hum., mengungkapkan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada guru untuk memublikasikan karya tulis ilmiahnya di jurnal kebahasaan dan kesastraan milik Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, yakni Jalabahasa dan Alayasastra. Agus Sudono, S.S., M.Hum. mengharapkan guru dapat memanfaatkan kesempatan itu agar ide dan pemikiran guru dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu, dikatakan juga bahwa guru harus senantiasa meningkatkan kompetensinya demi pengembangan kualitas pendidikan anak didik. Dengan memiliki kompetensi yang unggul, guru akan semakin memartabatkan dunia pendidikan sehingga akan lahir generasi terdidik yang berkarakter.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas