Pemartabatan Bahasa Indonesia melalui Penerjemahan

 

Upaya pemartabatan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu upaya pemartabatan bahasa Indonesia adalah penerjemahan. Hal tersebut disampaikan oleh Ika Inayati, S.S. dan  Desi Ari Pressanti, S.S. pada siaran interaktif di  RRI Semarang, 9 Desember 2014, pukul 20.00-21.00. Kedua penerjemah muda dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tersebut menyampaikan materi dengan topik “Pemartabatan Bahasa Indonesia melalui Penerjemahan”.

Narasumber, Ika Inayati, S.S., menyampaikan bahwa pemartabatan bahasa Indonesia bertujuan memartabatkan bahasa Indonesia. Upaya pemartabatan bahasa Indonesia perlu dilakukan sesuai dengan amanat Sumpah Pemuda, Undang-Undang Dasar 1945, serta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Dalam siaran yang dipandu oleh Saudara Heri Haryono tersebut, narasumber Ari Pressanti, S.S., mengungkapkan bahwa pada saat ini bahasa Indonesia belum bermartabat di negeri sendiri. Hal itu dapat dilihat pada penggunaan bahasa di ruang publik yang masih banyak diwarnai oleh pemakaian bahasa asing dan bahasa daerah. Untuk itu, sebagai upaya pengutamaan bahasa Indonesia, unsur bahasa asing maupun bahasa daerah yang terdapat pada ruang publik hendaknya diindonesiakan. Salah satu cara pengindonesiaan bahasa asing atau daerah tersebut adalah melalui penerjemahan.

Upaya pemartabatan bahasa Indonesia di dunia internasional dapat dilakukan dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam pidato resmi presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri, seperti diamanatkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Dalam situasi ini, penerjemahan ataupun alih bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa asing diperlukan. Dengan penerjemahan tersebut, komunikasi antarbahasa yang berbeda tetap berjalan. Namun, di sisi lain, kita juga tetap menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, mengenalkan bahasa Indonesia sebagai jati diri dan kepribadian bangsa di dunia internasional.  

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas