Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial
Sistem pendidikan yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam ranga mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal itu ditindaklanjuti dengan lahirnya Kurikulum 2013 yang lebih menekankan kepada penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dan apa yang dihasilkan. Intinya tujuan pengembangan Kurikulum 2013 adalah membangun kualitas manusia Indonesia yang berkarakter dalam era mondial.
Oleh karena itu, dalam rangka Bulan Bahasa dan Dies Natalis Universitas Widya Dharma Klaten ke-45, Universitas Widya Dharma Klaten bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah berinisiatif menyelenggarakan seminar nasional yang bertajuk “Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”. Seminar ini dilaksanakan pada 29 November 2014 di auditorium Program Pascasarjana, Universitas Widya Dharma Klaten. Peserta kegiatan ini meliputi dosen, guru SD—SMTA, mahasiswa S1 dan S2, serta pelajar SMA/MA/SMK se-Kabupaten Klaten dan sekitarnya.
Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan kualitas manusia Indonesia yang berkarakter melalui pengajaran bahasa dan sastra. Pembicara utama dalam seminar tersebut adalah Dr. Sugiyono (Badan Bahasa Kemendikbud), Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. (Universitas Negeri Tidar Magelang), Prof. Dr. Rustono (Universitas Negeri Semarang), dan Prof. Dr. Timboel Haryono (Universitas Gadjah Mada). Seminar tersebut juga merangkum pemikiran dari para pemerhati pendidikan dengan mengundang para pemakalah pendamping, yang terdiri atas dosen-dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa, serta para pendidik.