Penapisan
Oleh Emma Maemunah
Sebuah kata yang muncul dalam beberapa artikel di media elektronik menggelitik penulis untuk membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata tersebut yakni penapisan. Bagaimanakah pembentukan dan penggunaan kata tersebut?
Penapisan (n) terbentuk dari kata dasar tapis yang berarti alat yang dibuat dari kain untuk memisahkan benda cair dari benda padat pencemar atau endapan untuk memisahkan benda padat yang berbeda ukurannya; penyaring (KBBI, 2008:1450). Kata tapis memiliki beberapa derivasi, di antaranya ialah menapis dan penapisan. Menapis adalah menyaring (terutama benda cair) dengan tapis. Sementara itu, penapisan adalah proses, cara perbuatan menapis (KBBI, 2008:1450).
Berikut ini beberapa kutipan yang menggunakan kata penapisan.
- Meski tidak mengalami gejala yang mengarah pada kanker usus besar, penapisan perlu dilakukan. Dengan melakukan penapisan, angka harapan hidup pada yang kemudian dapat diselamatkan hingga 90 persen. (http://id.berita.yahoo.com/10-fakta-tentang-kanker-usus-besar 214010548.html, diakses tanggal 28 Maret 2014)
- Perlu diingat pengembangan jamu menjadi fitofarmaka perlu melalui proses panjang, tidak bisa jalan pintas. Paling tidak diperlukan langkah-langkah skrining/ penapisan untuk menentukan potensinya, proses ekstraksi-isolasi, penentuan senyawa aktif, uji aktivitas farmakologi, uji toksisitas akut dan kronis, uji klinik, formulasi, pembesaran skala produksi, uji penyesuaian dengan regulasi (aturan) yang ada, dan uji evaluasi lainnya. (http://nadjeeb.wordpress.com/2010/03/11/metode-penapisan-screening-bahan-alam, diakses tanggal 28 Maret 2014)
- Tujuan penapisan adalah untuk memilih rencana pembangunan yang harus dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. (http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/tujuan-penapisan-mengenai-dampak.html, diakses tanggal 28 Maret 2014)
Makna sebuah kata bergantung pada konteks atau bidang penggunaannya. Makna penapisan dalam bidang kedokteran akan berbeda dengan makna kata tersebut dalam bidang ekonomi. Penapisan pada kutipan (1) memiliki arti tes atau pemeriksaan darah dalam feses atau darah samar. Makna penapisan pada kutipan (2) yakni filtrasi atau penyaringan untuk mendapatkan zat-zat yang terkandung di dalam jamu sebelum dijadikan fitofarmaka. Sementara itu, kata penapisan dalam kutipan (3) bermakna penyeleksian yang dilakukan pada rencana pembangunan yang harus dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Oleh karena itu, baik kamus maupun konteks sangat diperlukan dalam memaknai suatu kata dengan tepat. Penafsiran yang salah terhadap suatu kata dapat menimbulkan masalah besar, seperti kesalahpahaman, pertengkaran, dan bahkan membahayakan nyawa seseorang.
Lembar Komunikasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari-Februari 2014