Graha atau Geraha
Oleh Sutarsih
Beriringan dengan maraknya bisnis properti, banyak pengembang membuka kawasan perumahan dengan memberi nama yang menarik sebagai identitas. Nama-nama yang digunakan kebanyakan merupakan kosakata bahasa Inggris sehingga menimbulkan persepsi kepada calon konsumen bahwa perumahan yang mereka bangun adalah perumahan dengan konsep modern, elite, dan berfasilitas lengkap. Meskipun demikian, masih ada pengembang yang mempertahankan nama yang sudah dikenal oleh umum, yaitu graha.
Berkaitan dengan nama graha pada perumahan, ada hal menarik yang perlu dicermati, yaitu pemilihan dan penggunaan kata graha. Seringkali kata graha ditulis dengan geraha. Hal itu karena masyarakat masih kebingungan menuliskan kata yang terdiri atas dua konsonan berurutan, kecuali sy, ng, dan kh. Jika merujuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata graha terdiri atas dua lema. Lema graha yang pertama merupakan lema yang tidak disarankan penggunaannya sehingga penggunaan lema itu dirujuk pada lema gerha. Adapun lema graha yang kedua berasal dari bahasa Sanskerta yang memiliki dua makna, yaitu menangkap dan buaya. Tidak ada makna yang merujuk tentang perumahan dalam lema graha yang kedua.
Sementara itu, lema gerha yang merupakan lema rujukan dari graha memiliki makna bangunan, kantor, tempat tinggal, dsb. Dengan demikian, nama yang tepat untuk identitas perumahan adalah gerha, bukan graha karena kata graha mengacu pada makna menangkap dan buaya.
Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 3, Mei-Juni 2014