Lokalisasi Bukanlah Tempat Prostitusi

Oleh Umi Farida

 

Penutupan lokalisasi Dolly sedang ramai-ramainya diberitakan di media akhir-akhir ini. Setiap kata lokalisasi disebut, pikiran orang tertuju pada sebuah kawasan yang menyediakan jasa wanita penghibur atau tempat berlangsungnya kegiatan prostitusi. Seperti terlihat pada kutipan berita berikut.

Perlawanan atas penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak terus disuarakan. (Sumber: http://www.tempo.co, Senin, 16 Juni 2014)

Kawasan lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara, yakni lokalisasi Dolly, ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya. (Sumber: http://nationalgeographic.co.id/, Rabu, 18 Juni 2014)

Penggunaan istilah lokalisasi sudah memelintir hakikat makna istilah tersebut. Pengertian lokalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 838) adalah ‘pembatasan pada suatu tempat atau lingkungan’, misal: lokalisasi wabah kolera. Adapun melokalisasi adalah ‘membatasi (terjadinya, berlakunya, terdapatnya, dsb.) di suatu tempat’, misal: Pemerintah DKI melokalisasi kawasan perindustrian di Pulogadung. KBBI tidak menyebutkan pengertian yang merujuk lokalisasi sebagai tempat pelacuran (prostitusi). Namun, dalam penggunaannya di masyarakat, kata ini mengalami penurunan nilai rasa yang kurang baik.

Mengapa kata lokalisasi dapat berarti tempat pelacuran? Awalnya, pemerintah menyediakan sebuah kawasan tertentu untuk mengisolasi kegiatan prostitusi agar tidak menyebar dengan tujuan dampak buruk yang ditimbulkan bisa diminimalisasi. Pemerintah kemudian melokalisasi para pekerja seks komersial ke sebuah kawasan tertentu. Akibatnya, kawasan terbatas tempat para pekerja seks tersebut melakukan transaksi disebut lokalisasi. Gejala bahasa semacam ini disebut peyoratif, yakni perubahan makna sebuah kata yang mengalami penurunan nilai rasa kurang baik dari sebelumnya. Dengan demikian, kata lokalisasi tidak hanya berlaku sebagai kawasan terbatas tempat pelacuran, tetapi bisa digunakan untuk menyebut kawasan-kawasan terbatas lainnya, misalnya kawasan industri Tangerang menjadi lokalisasi industri Tangerang, kawasan cagar budaya menjadi lokalisasi cagar budaya, dan sebagainya. Dengan mengetahui makna kata lokalisasi, kita bisa memanfaatkan kembali kata tersebut sesuai dengan makna dalam kamus. 

 

Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 4, Juli-Agustus 2014

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas