Membaca dan menulis sudah sepatutnya menjadi budaya di dunia pendidikan. Namun, kenyataannya hal itu belum terjadi. Masih banyak siswa yang enggan untuk membaca apalagi menghasilkan karya. Hal itu terjadi pula pada para guru. Membaca dan menulis belum menjadi bagian dari hidup mereka. Pertanyaannya, bagaimana mereka mampu menebarkan budaya membaca dan menulis di kalangan anak didiknya kalau dirinya sendiri tidak pernah melakukannya?
Menghadapi keadaan tersebut, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memrogramkan kegiatan yang merangsang kegemaran membaca dan menulis, yaitu “Gemar Membaca Rajin Menulis “. Kegiatan “Gemarame” pada tahun ini disasarkan pada guru. Hal itu dimaksudkan agar guru dapat menebarkan kegemaran membaca dan menulis pada siswanya.
Gemar membaca dan rajin menulis yang lebih dikenal dengan sebutan “Gemarame” ini diselenggarakan di beberapa tempat di Jawa Tengah. Salah satu di antaranya adalah di Kabupaten Sragen pada 20-23 Oktober 2015. Kegiatan yang dilaksanakan di Badan Diklat Kabupaten Sragen tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Drs. Suwardi, M.M. dan diikuti oleh enam puluh guru SMP negeri dan swasta.
Dalam sambutannya, Drs. Suwardi, M.M. mengajak para guru untuk membudayakan membaca dan menulis karena merupakan esensi ilmu pengetahuan. Hal itu harus dimulai dari diri masing-masing guru. Oleh karena itu, kegiatan ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin agar para guru memiliki bekal untuk menebar budaya membaca dan menulis kepada siswanya.
Selama empat hari, peserta didampingi oleh enam narasumber untuk membedah masalah pemahaman kreatif, pembacaan reseptif dan produktif, serta penulisan cerita pendek. Keenam narasumber tersebut adalah Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum., Puitri Hati Ningsih, Indah Darmastuti, Drs. Pardi, M.Hum., Drs. Suryo Handono, M.Pd., dan Kahar Dwi Prihantono, S.S. Pada akhir kegiatan diharapkan peserta dapat mempraktikkan menulis cerita pendek dan membacakannya dengan baik.