Makna Prefiks {ter-}
Oleh Sunarti
Dalam bahasa Indonesia, {ter-} merupakan prefiks yang memiliki makna gramatikal dan makna leksikogramatikal. Berdasarkan makna gramatikal, prefiks {ter-} memiliki makna 1 pembentuk verba aktif intransitif, misalnya dalam kalimat: Anaknya tewas terseret arus sungai; 2 pembentuk verba pasif, misalnya dalam kalimat: Isak tangisnya terdengar memilukan; 3 pembentuk adjektiva, misalnya dalam kalimat: Ini lukisan terbagus yang pernah kulihat; 4 pembentuk adverbia, misalnya dalam kalimat: Karena dikerjakan dengan terburu-buru, kualitas bangunan itu kurang bagus; 5 pembentuk preposisi, misalnya dalam kalimat: Penangkapan terhadap tersangka tersebut berdasarkan bukti rekaman CCTV; dan 6 pembentuk nomina, misalnya dalam kalimat: Terpidana mati itu tinggal menunggu eksekusi.
Berdasarkan makna leksikogramatikal, prefiks {ter-} bermakna 1 ketidaksengajaan, misalnya dalam kalimat: Buku yang dipinjamnya dari perpustakaan terbawa oleh adiknya; 2 kemungkinan, misalnya dalam kalimat: Jika permohonan izin yang diajukan terkabul, dia akan secepatnya pulang ke desa untuk menengok ibunya; 3 telah/sudah di- <dasar>, misalnya dalam kalimat: Ayahnya merupakan tokoh masyarakat yang terkenal dan menjadi panutan masyarakat; 4 tiba-tiba atau spontan, misalnya dalam kalimat: Mereka tersentak ketika tiba-tiba petugas masuk melakukan penggerebekan; 5 dapat di- <dasar>, misalnya dalam kalimat: Gunung Merapi terlihat dari desaku; 6 arah atau tempat, misalnya dalam kalimat: Semua mata tertuju padanya sehingga dia merasa sangat ketakutan; 7 kena (menderita), misalnya dalam kalimat: Dua orang penjelajah alam terjebak di tengah hutan; 8 kontinuatif, misalnya dalam kalimat: Penonton terhanyut oleh permainan biola yang dia mainkan dengan sepenuh jiwa; 9 superlatif, misalnya dalam kalimat: Cobaan yang dia hadapi kali ini merupakan yang terberat dalam hidupnya; 10 orang yang di- <dasar>, misalnya dalam kalimat: Dari pengakuan tersangka, polisi mendapat informasi bahwa masih ada empat orang lagi yang terlibat dalam kasus itu; dan 11 kiasan, misalnya dalam kalimat: Setelah terpojok dan tidak bisa berkelit lagi, dia akhirnya mengakui perbuatannya.
Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 6, November-Desember 2014