Yantra dan Tantra
Oleh Sutarsih
Yantra dan tantra adalah dua kata yang memiliki kemiripan. Secara morfologis, kata yantra dan tantra memiliki (1) kemiripan bentuk, yaitu tersusun oleh fonem [a], [n], [t], [r], [a]. Yang membedakan adalah fonem awal di kedua kata tersebut, yaitu fonem [y] dan [t]. Secara semantis kata yantra dan tantra sama-sama mengacu kepada makna ‘sarana menuju kesucian’. Yang kedua adalah kemiripan makna, ada beberapa definisi mengenai kata yantra dan tantra. Kata yantra didefinisikan sebagai sarana pemujaan terhadap dewa pilihan yang ingin dipuja. Wujudnya adalah candi dan objek-objek seni lainnya oleh penganut Tantrisme Siwa. Apabila dikaitkan dengan karya sastra berupa kakawin, yantra adalah karya penulis kakawin (Zoetmulder, 1983:203—17). Selanjutnya, yantra dalam Kamus Sanskerta Indonesia (2008:167) didefinisikan sebagai kendaraan dewa. Adapun definisi yantra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1566) adalah alat untuk melakukan konsentrasi selama bersemadi (dalam aliran Mantrayana), berbentuk lukisan yang menggambarkan bentuk geometris seperti segitiga.
Dengan demikian, yantra adalah alat atau simbol-simbol keagamaan yang diyakini mempunyai kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian. Yantra adalah bentuk ”niyasa” (simbol atau pengganti yang sebenarnya) yang diwujudkan oleh manusia untuk mengonsentrasikan baktinya ke hadapan dewa dalam perpaduan warna, kembang, Banten, gambar, arca, dan lain-lain (http://wisdanarananda.blogspot.co.id/2015/03/mantra-yantra-dan-tantra.html).
Adapun definisi tantra adalah ajaran tentang yoga dan seks (Kamus Sanskerta Indonesia, 2008:144). Definisi tantra selanjutnya adalah ajaran tentang kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetapkan dalam kitab suci (http://wisdanarananda.blogspot.co.id/2015/03/ mantra-yantra-dan-tantra.html).Tantra adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara, dan pemujaan secara total (http://blog.isi-dps.ac.id/putrasanjaya/penyatuan-siva-budha-melalui-ajaran-tantra).
Dengan demikian, tantra merupakan latihan rohani yang mengangkat manusia ke dalam suatu proses untuk memperluas pikirannya. Tantra mengantar manusia dari suatu keadaan tidak sempurna menjadi sempurna, dari keadaan kasar menjadi halus, dan dari kemelekatan menjadi terbebaskan.
Sumber:
Kamus Sanskerta Indonesia. 2008. Dr. Purwadi, M.Hum. dan Eko Priyo Purnomo, SIP. Yogyakarta: Budaya Jawa.Com.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
PENYATUAN SIVA-BUDHA MELALUI AJARAN TANTRA
http://wisdanarananda.blogspot.co.id/2015/03/ mantra- yantra-dan-tantra.html.
(Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan, Edisi2, Juli–Desember 2015)