Month: March 2016

Anakronisme

Umi Farida, S.S.   Anakronisme berasal dari bahasa Yunani dari kata ?ν? ‘melawan’ dan χρ?νος ‘waktu’, yakni kesalahan dalam kronologi, dinyatakan dalam ketiadaan keselarasan, line atau korespondensi dengan waktu. Anakronisme dapat terjadi dalam cerita atau narasi sejarah, lukisan, film atau media apa pun. Anakronisme adalah penempatan peristiwa, tata latar (setting), tokoh maupun dialog yang tidak […]

Surel dan Posel

Sri Wahyuni, S.S.   Surel dan posel sering digunakan secara bergantian dalam penulisan biodata. Seolah kedua bentuk tersebut merupakan sinonim. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata surel dan posel  pun belum ada sehingga tidak ada definisi baku yang dapat dijadikan acuan. Namun, apakah surel dan posel merupakan dua istilah yang memiliki makna sama? Mari […]

PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) DI INDONESIA

  Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat sejak diikrarkan sebagai bahasa nasional pada butir ketiga Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan ditetapkan sebagai bahasa negara dalam UUD 1945 Pasal 36. Kemajuan yang dicapai oleh bangsa Indonesia pada era global saat ini menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang penting di dunia. Hal […]

MEMBANGKITKAN SIKAP PERCAYA DIRI MENGGUNAKAN BAHASA JAWA

      Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu masyarakat Jawa Tengah harus dilestarikan dan dikembangkan. Hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 9 Tahun 2012 dan Peraturan Gubernur No.55 Tahun 2014 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian bahasa Jawa, utamanya menyadarkan masyarakat untuk tetap nguri-uri […]

Memincingkan Mata

 Tri Wahyuni, S.S.   Aktivitas mata memiliki banyak medan makna yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian yang bermanfaat. Salah satu contoh medan makna aktivitas mata yang sering digunakan oleh masyarakat adalah frasa memicingkan mata. Pada umumnya frasa ini dimaknai sebagai bentuk aktivitas mata yang menciutkan kelopak mata agar dapat melihat dengan baik dan jelas, seperti […]

Transkripsi, Transformasi, dan Transliterasi Serupa tetapi Tak Sama

Emma Maemunah, S.Pd., M.Hum.   Kita sering mendengar atau membaca kata transkripsi, transformasi, dan transliterasi. Ketiga kata tersebut merupakan serapan dari kata dasar transcription dan kata berimbuhan transformation dan transliteration. Berdasarkan Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa tahun 2007, prefiks trans– yang berarti ‘ke/di seberang’, ‘lewat’, ‘mengalihkan’ tetap menjadi trans-. Sementara itu, […]

Catur warga ataukah Caturwarga?

Sunarti, S.S., M.Hum.   Dalam bahasa Indonesia ada beberapa jenis kata yang diserap dari bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Belanda, dan bahasa Sanskerta. Bahasa Sanskerta termasuk salah satu bahasa asing yang memengaruhi pemerkayaan kosakata bahasa Indonesia. Salah satu bukti pengaruh bahasa Sanskerta terhadap pemerkayaan kosakata tersebut adalah penyerapan kata bilangan, seperti eka, […]

Para Pemotor dan Paramotor

Umi Farida, S.S.        Anda pasti bingung dengan judul di atas? Mengapa yang pertama diberi spasi dengan imbuhan pe- dan yang kedua tanpa spasi dan tanpa imbuhan? Perbedaannya bukan berarti yang satu penulisannya salah dan yang lain benar. Sebagian masyarakat mungkin sudah paham dengan perbedaan keduanya. Namun, sebagian lainnya kemungkinan belum paham benar […]

Scroll to top