Bahasa asing memiliki peran yang strategis sebagai penghubung dengan dunia luar. Di era globalisasi saat ini, kemampuan berbahasa asing sangat diperlukan agar dapat menjalin komunikasi dengan masyarakat di berbagai belahan di dunia. Untuk itu, pembelajaran bahasa asing diperlukan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Balai Bahasa Jawa Tengah merupakan salah satu institusi pemerintah yang memiliki kepedulian pembelajaran bahasa, baik bahasa asing maupun bahasa Indonesia. Untuk meningkatkan peran dan fungsinya, Balai Bahasa Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada tahun 2016 telah melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MOU).
Penandatanganan nota kesepahaman (MOU) ini dilaksanakan bersamaan dengan acara Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Asing dengan topik “Meneguhkan Karakter melalui Bahasa dan Sastra”. Adapun, narasumber yang diundang ialah Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum. (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diwakili Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Drs. Pardi, M.Hum.), Yuka Igarashi (Japan Foundation), He Yanjie (Pahoa College Indonesia), dan Dr. Dihyatun Masqon, M.A. (Wakil Rektor III Universitas Darussalam Gontor). Seminar ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kerja sama antara Balai Bahasa Jawa Tengah dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Universitas Negeri Semarang.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilaksanakan pada 29 Oktober 2016, pukul 08.00-09.00, bertempat di Ruang Bundar Dekanat Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Sekaran, Gunung Pati, Semarang. Kegiatan penandatangan nota kesepahaman (MOU) ini dilaksanakan oleh Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Drs. Pardi, M.Hum. dan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum.