Stasiun Televisi Lokal Hadir di Pati Awak Media di Tegal Dukung Kajian Penggunaan Bahasa Media Massa di Daerah

Share link

Media massa, baik cetak maupun elektronik, berpengaruh besar bagi masyarakat pembacanya. Dengan juga bahasa Indonesia yang digunakannyasering disebut sebagai sarana komunikasi yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat pemakai bahasa, bahkan dapat mengalahkan peran lembaga pendidikan. Sesuai dengan pendapat Alwi (2011), bahasa pers lebih berpengaruh daripada bahasa guru di sekolah dalam hal pembentukan sikap dan perilaku berbahasa, bagi murid khususnya dan generasi muda umumnya. Berdasarkan pendapat tersebut, Balai Bahasa Jawa Tengah memiliki program Kajian Penggunaan Bahasa Media Massa di Daerah, selanjutnya disingkat KPBMM. Tahun 2018 pengumpulan data KPBMM dilakukan di Kabupaten Pati dan Kabupaten Tegal.

Pada 14-15 Februari 2018, tim KPBMM melakukan pengambilan data di Kabupaten Pati. Media massa yang dijadikan sumber data meliputi media cetak dan elektronik. Beberapa media cetak yang berproduksi dan beredar di Pati adalah Lingkar Jateng, Suara Muria, dan Pati Pos. Adapun media elektronik meliputi radio dan televisi. Sebenarnya, ada beberapa stasiun radio yang menguudara di Pati, tetapistasiun radio yang memiliki acara siaran berita hanya dua, yaitu Radio PAS FM dan LPP Lokal Radio Suara Pati FM. “Oleh karena itu, dua stasiun radio tersebut menjadi tujuan kami berikutnya. Hal yang di luar dugaan kami adalah adanya dua stasiun televisi lokal di Pati mengingat Pati merupakan kota kabupaten,” kata Endro Nugroho, S.S., M.Pd., peneliti di Balai Bahasa Jawa Tengah. Dua stasiun televisi lokal tersebut adalah Cahaya TV dan Simpang Llima TV. Hal itu menandakan kebutuhan masyarakat Pati terhadap informasi sangat tinggi sehingga menjadikan televisi lokal tersebut tetap eksis sampai saat ini.

Selanjutnya, pada 20-21 Februari, tim KPBMM berangkat mengumpulkan data ke Kabupaten Tegal dengan menggunakan kereta api. Di Tegal tim terbagi atas dua kelompok. Tim pertama turun di Kabupaten Tegal, sedangkan tim kedua di Kota Tegal. Tujuan pertama yang dikunjungi oleh tim pertama adalah LPP Lokal Radio Slawi FM. Tim tersebut juga menyisir media massa di sekolah. Ada tiga media yang berhasil dikumpulkan di sekolah, yaitu majalah At Tarwiyah dari MTs Negeri Slawi, majalah Melati dari SMA Negeri 1 Slawi, dan majalah Mulawinese dari SMP Muhammadiyah Slawi. Sementara itu, tim kedua juga berhasil mengumpulkan data naskah berita di LPP Lokal Radio Sebayu FM, CBS FM, dan koran Suara Pantura.

Pada umumnya tim KPBMM diterima dengan sangat baik dan terbuka oleh pengelola media massa di Kabupaten Pati dan Kabupaten Tegal. Hal itu sangat membantu dan memudahkan tim dalam mengumpulkan data di lapangan. Data tersebut kemudian akan dikaji sebagai dasar untuk penentuan kegiatan pembinaan bahasa bagi masyarakat pers, yaitu Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Pengelola Media Massa di Daerah. Melalui kegiatan tersebut, pengelola media massa di daerah diharapkan dapat menyusun rekomendasi untuk mendukung kebijakan pemerintah mengenai penggunaan bahasa Indonesia pada media massa di daerah. Mereka juga mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah yang benar. Dengan demikian, diharapkan penggunaan bahasa Indonesia di media massa menjadi lebih baik.


Share link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top