Lakip Tahun 2018

Share link

Laporan Kinerja Balai Bahasa Jawa Tengah tahun 2018 menyajikan tingkat pencapaian 8 Sasaran Strategis dengan 13 Indikator Kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja  tahun 2018. Tingkat ketercapaian dan ketidakcapaian indikator kinerja lebih detail diuraikan pada BAB III. Secara umum, capaian kinerjanya adalah sebagai berikut.

Berdasarkan pengukuran indikator kinerja outcome rata-rata capaian IKK Balai Bahasa Jawa Tengah Tahun 2018 adalah sebesar 69,22%. Dari sebanyak 13 IKK yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2018 Balai Bahasa Jawa Tengah. Dengan Rincian sebanyak 11 IKK capaian kinerjanya memuaskan (100%), 1 IKK capaian kinerjanya sangat baik (85%–100%) dan 1 IKK capaian  kinerjanya kurang (<55%).

Berdasarkan pengukuran indikator kinerja keuangan rata-rata capaian IKK Balai Bahasa Jawa Tengah Tahun 2018 adalah sebesar 97,85%.Dari sebanyak 13 IKK yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2018 Balai Bahasa Jawa Tengah capaian  kinerja keuangannya sangat baik.

Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara lain:

  1. Sumber daya manusia kebahasaan yang tidak seimbang antara masalah kebahasaan yang harus ditangani dan sumber daya manusia yang berkualitas dan sarana yang belum memadai.
  2. Menurunnya sikap positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia dan atau daerah mulai memudar. Hal ini tercermin dalam penggunaan bahasa masyarakat di tempat-tempat umum, seperti pada papan nama dan media luar ruang. Pemakaian bahasa asing yang tidak pada tempatnya menjadi kendala bagi penanganan masalah yang berhubungan dengan bahasa Indonesia dan daerah.
  3. Kerja sama dan koordinasi lembaga kebahasaan perlu penataan ulang peran organisasi-organisasi bahasa di daerah. Badan Bahasa dengan balai lebih tepat untuk menjadi koordinator kegiatan kebahasaan di wilayah kerja masing-masing. Badan Bahasa dan Balai Bahasa, dengan dibantu organisasi kebahasaan mengidentifikasi, menginventarisasi dan akhirnya memetakan masalah kebahasaan di wilayah kerja masing-masing. Setelah diperoleh peta masalah, dirumuskan program untuk mengatasi masalah itu, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
  4. Minat baca masyarakat di Jawa Tengah saat ini terhitung masih rendah. Sehingga diperlukan kerja sama semua pihak untuk bersatu meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat, rendahnya budaya literasi atau kecakapan membaca dan menulis itu mengakibatkan tingkat penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan rata-rata masyarakat juga rendah.

Untuk meningkatkan kinerja organisasi, beberapa fokus perbaikan yang akan dilakukan ke depan antara lain:

  1. Peningkatan SDM melalui bimbingan teknis, pelatihan-pelatihan dan seminar kebahasaan dan kesastraan.
  2. Meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia melalui penyuluhan penggunaan bahasa Indonesia baik di ruang publik, media luar ruang dan media massa.
  3. Meningkatkan kerja sama antar instansi baik pemerintah maupun swasta bidang kebahasaan dan kesastraan dengan menyelenggarakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan untuk masyarakat sekitar.
  4. Meningkatkan minat baca masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan penyusunan bahan bacaan, lomba penulisan karya sastra, esai dan puisi. Balai Bahasa Jawa Tengah akan bekerja sama dengan penulis-penulis untuk menyusun bahan-bahan bacaan sebagai penunjang budaya literasi disamping lomba-lomba penulisan karya sastra, esai dan puisi yang hasilnya disusun menjadi sebuah buku bacaan.

Dengan dukungan dari semua pihak, semoga Balai Bahasa Jawa Tengah dapat melaksanakan program–program pengembangan, pembinaan dan pelindungan bahasa dan sastra di Provinsi Jawa Tengah ini secara baik, akuntabel, sehingga visi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Lakip Balai Bahasa Jawa Tengah tahun 2018 selengkapnya dapat diunduh pada tombol unduh di atas.


Share link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top