(Mengenal) Materialisme Historis Karl Marx

Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari–Juni 2019

Oleh Drajat Agus Murdowo, M.A.

Karl Marx dalam sejarah sosiologi dimasukkan sebagai tokoh teori klasik bersama dengan tokoh-tokoh lain, seperti August Comte, Emile Durkheim, Max Weber, dan Georg Simmel. Marx menyusun teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Paham ini disebut Marxisme. Marxisme mencakup materialisme historis dan materialisme dialektis. Tulisan ini hanya dibatasi pada materialisme historis. Adapun materialisme dialektis akan dibahas pada kesempatan lain.

Marx beranggapan bahwa perkembangan intelektual manusia ditentukan oleh kondisi material kehidupan manusia. Artinya, kebutuhan material mendahului kesadaran. Teori ini sering disebut materialisme historis. Lebih lanjut, teori ini menjabarkan bahwa pergulatan utama dan pertama manusia adalah pergulatan untuk memenuhi kebutuhan materialnya. Hal ini membawa manusia pada pergulatan dengan alam sebagai bahan pemenuhan kebutuhan materialnya.

Manusia harus melakukan transformasi terhadap alam agar kebutuhan material terpenuhi. Usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan material melahirkan teknologi dan hubungan-hubungan sosial. Usaha mentransformasi alam termasuk dalam kegiatan produktif, sedangkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk transformasi disebut alat-alat produksi. Lingkungan tempat berlangsungnya transformasi disebut lingkungan produksi dan totalitas usaha beserta relasi-relasi sosial yang terbangun disebut sebagai kondisi produktif.

Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari–Juni 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas