Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari–Juni 2020
Oleh Inni Inayati Istiana, M.Hum.
Apakah fiksi mini itu? Fiksi mini atau biasa disebut fiksi kilatatau flash fiction adalah sebuah cerita sangat pendek yang berasal dari kata fiksi (cerita) dan mini (kecil atau pendek). Fiksi mini juga memiliki sebutan lain, seperti nouvelles (Prancis); cerita setelapak tangan dan cerita kartu pos (Jepang); dan fiksi kilat (flash fiction), sudden fiction, micro fiction, nano fiction (Amerika). Fiksi mini memuat 140 karakter yang terdiri atas judul dengan uraian 4—10 kata. Fiksi mini biasanya bercerita tentang isu sosial, kritik, pengalaman, dan kisah tokoh yang dihiasi ide-ide lucu, nakal, sedih, dan heroik.
Fiksi mini bukan sekadar penulisan cerita dalam kalimat pendek, melainkan hasil dari sebuah pergulatan dalam menemukan plastisitas kisah yang memberikan ruang imajinasi yang luas. Kisah itu tampak ”sekelebat”, tetapi merangsang pembaca untuk berimajinasi dan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan penafsiran dan pemecahan teka-teki di dalamnya. Keterbatasan jumlah kata dalam fiksi mini seringkali memaksa beberapa elemen dasar naratif (penokohan, alur, konflik, tantangan, dan resolusi) muncul tanpa tersurat, cukup hanya disiratkan dalam cerita, seperti contoh berikut.
Penjahat Berdasi
Ia mati dicekik dasinya sendiri.
(Joko Pinurbo, 2007)
Tuan
”Tuan Tuhan, bukan?” Tunggu sebentar, saya sedang keluar.
(Sapardi Djoko Damono, 1980)
Fiksi mini tidak sama dengan cerpen atau puisi, tetapi dapat juga menyerupai cerpen atau puisi. Fiksi mini tetap harus memiliki elemen dasar naratif atau penceritaan untuk membedakannya dengan ”puisi pendek”. Dalam fiksi mini, semua elemen dasar naratif itu diolah sedemikian rupa sehingga yang paling mendominasi adalah unsur imajinasi yang ada dalam cerita tersebut. Karakter menjadi sekelebat tokoh yang seperti dikenal, tetapi tidak mudah dipastikan karena bergerak cepat. Resolusi dihindari agar akhir cerita menjadi semacam gema yang terus dibiarkan tumbuh dalam imajinasi pembaca. Hal terpenting yang menentukan keberhasilan sebuah fiksi mini adalah ”ledakan” yang terjadi di dalamnya, yang biasanya terdapat di akhir cerita.