Majas Perbandingan Dalam Puisi

Majas Perbandingan dalam Puisi

Share link

Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari–Juni 2020

Oleh Desi Ari Pressanti, M.Hum.

Karya sastra secara umum dibagi menjadi tiga genre, yaitu puisi, prosa, dan drama. Di antara ketiga genre tersebut, puisi merupakan karya sastra yang paling padat penggunaan bahasanya. Bahkan, ada puisi yang hanya terdiri atas satu larik, misalnya puisi “Malam Lebaran” karya Sitor Situmorang. Larik puisi ini hanya /bulan di atas kuburan/, tetapi memiliki makna yang dapat ditafsirkan melalui berbagai sudut pandang pembaca.

Puisi merupakan hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, larik dan bait, serta kadang-kadang kata kiasan. Penggunaan kata kiasan ini termasuk di dalamnya adalah majas. Majas merupakan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis dengan menggunakan kiasan atau konotasi. Adapun pengertian majas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.

Pada puisi, majas berfungsi untuk membangun jiwa sesuai dengan makna yang diinginkan penyair. Sering kali majas dapat menjadikan sebait puisi padan dengan makna dan imajinasi serta memberi warna emosi tertentu. Salah satu jenis kelompok majas adalah majas perbandingan. Kelompok majas perbandingan meliputi majas yang menggunakan kata kiasan untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek yang lain. Majas perbandingan ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti personifikasi, metafora, dan simile.

1. Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang cara pengungkapannya seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia. Jadi, melekatkan perbuatan yang biasanya dilakukan oleh manusia pada benda mati, berikut ini contohnya.

  1. Pena itu menari-nari di atas kertas.
  2. Angin meraung mendengar apa yang telah diucapkannya.
  3. Aku termenung menatap daun-daun yang berjoget diterpa angin.

2. Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang memakai kata atau kelompok kata yang mengacu pada suatu objek, tetapi bukan dengan arti yang sebenarnya. Kiasan yang digunakan mengacu pada persamaan atau perbandingan sifat yang dimiliki objek tersebut. Contoh majas metafora sebagai berikut.

  1. Sungguh malang nasib bunga desa itu. (bunga desa: perempuan tercantik di desa tersebut).
  2. Dia sering menjadi buah bibir di sekolah. (buah bibir: bahan pembicaraan).
  3. Orang itu terkenal karena panjang tangan. (panjang tangan: gemar mencuri).

3. Majas Simile

Majas simile adalah majas yang menggunakan ungkapan dengan membandingkan dua objek yang berbeda, tetapi dianggap sama dan dilakukan dengan memberi kata sambung yang menyatakan perbandingan, antara lain bagaikan, bak, laksana, dan seperti. Contoh majas simile sebagai berikut.

  1. Kedua anak itu bagai pinang dibelah dua.
  2. Pikirannya selalu berubah laksana air di daun keladi.
  3. Hidupnya seperti roda yang berputar.

Share link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top