Meme

Share link

Lembar Informasi Kebahasaan dan Kesastraan Edisi 1, Januari–Juni 2020

Oleh Sutarsih, M.Pd.

Istilah meme dipopulerkan pertama kali oleh Richard Dawkins, seorang ahli biologi, dalam bukunya The Selfish Gene tahun 1976. Istilah tersebut digunakan Dawkins untuk menjelaskan mengapa beberapa perilaku (dari perspektif evolusi) tampak tidak masuk akal, tetapi sangat umum dalam masyarakat. Dia menukil istilah tersebut dari bahasa Yunani mimeme yang bermakna ‘hal yang ditiru’. Sementara itu, definisi memedalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya dan (2) cuplikan gambar dari acara televisi, film, dan sebagainya atau gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata atau tulisan-tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur.

Meme dikenal sebagai produk budaya berupa ide (bisa berupa teks, gambar, video pendek, GIF, dll.) yang menular melalui internet. Faktor yang menyebabkan memecepat menyebar adalah (1) ide memungkinkan untuk diadaptasi, ditiru, dan dikopi oleh siapa pun, dan (2) proses kecepatan ide tersebut dikopi, tidak hanya ditiru, tetapi juga cepat dan tidak rumit. Beberapa meme terkena seleksi alam internet dan hilang dari peredaran, beberapa diantaranya terus bereplikasi dan berevolusi dalam waktu lama, seperti meme tuman.

Dawkins memprediksi bahwa meme yang paling potensial adalah meme yang menanggapi kebutuhan budaya tertentu atau yang selaras dengan keadaan kontemporer. Secara sosiologis meme potensial adalah yang mampu memantapkan dan memperkuat ikatan dan solidaritas sosial, seperti menarik perhatian, menginspirasi rasa memiliki dan keterhubungan dengan orang yang berbagi, dan mendorong seseorang untuk berbagi dengan orang lain.

Meme tuman merupakan contoh meme yang potensial. Secara visual, karakter dan perilaku karakter meme tuman bertolak belakang. Hal ini ditunjukkan oleh karakter dua anak gundul yang menggemaskan, tetapi melakukan agresi fisik saling menampar. Keganjilan visual meme tuman memenuhi ketiga kriteria faktor yang membuat meme ini cepat menyebar. Meme tuman memiliki banyak konten sindirian pada perilaku yang dianggap merugikan. Konteks yang terdapat dalam meme tersebut cukup beragam. Kebanyakan objek perilaku meme tersebut adalah mekanisme pertahanan diri jenis denial dan rationalization. Perilaku menghindar dari janji utang, janji bertemu ataupun yang lain sebagai mekanisme pertahanan diri jenis denial, sedangkan perilaku menyodorkan segudang alasan untuk menutupi kesalahan adalah mekanisme pertahanan diri jenis rationalization.

Secara psikologis memesangat menguntungkan karena dapat digunakan untuk mengekspresikan kecemasan. Penyebarnya merasa hal tersebut dapat digunakan untuk membalas tindakan yang tidak mengenakkan dengan cara jenaka. Hal itu disebabkan seseorang menghindari melakukan agresi secara langsung, selain tidak memiliki otoritas, juga untuk menghindari konfrontasi.


Share link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top