Peringati Hari Ibu, Teti Herawati: Perempuan Harus Ikut Mencerdaskan Kehidupan Manusia
Esti Apisari
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan acara “Baca Puisi Wanita dan Bedah Buku Perempuan-Perempuan Tanpa Topeng”. Acara dalam rangka memperingati Hari Ibu tersebut digelar di Hotel Grasia Semarang pada 22 Desember 2021.
Ketua DWP Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Teti Herawati Aminuddin Aziz, mengatakan bahwa kaum perempuan sudah berperan bersama kaum laki-laki dalam usaha merebut kemerdekaan Indonesia. Hari Ibu diperingati untuk mengenang perjuangan kaum perempuan.
“Perempuan diharapkan ikut serta dalam mewujudkan kehidupan negara yang aman, tenteram, damai, adil, dan makmur, seperti amanat Kongres Perempuan di Yogyakarta pada 22 Desember 1928,” kata Teti yang hadir secara virtual melalui aplikasi Zoom (22/12/2021).
Teti yang juga Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi itu menjelaskan bahwa perempuan diharapkan mewariskan nilai-nilai luhur kepada seluruh masyarakat Indonesia. Perempuan juga harus ikut mencerdaskan kehidupan manusia.
“Bersama-sama kaum lelaki, perempuan diharapkan membangun keluarga, masyarakat, hingga bangsa,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Ketua DWP Provinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, menyampaikan sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dra. Peni Rahayu, M.Si. Atikoh menyambut baik penerbitan buku Perempuan-Perempuan Tanpa Topeng. Buku yang hebat tersebut direkomendasikan sebagai bahan bacaan para perempuan Indonesia.
“Dalam ruang sastra, kehidupan perempuan seringkali menjadi kisah menarik untuk disajikan. Ruang kreativitas perempuan dalam menulis karya sastra bukan hal baru,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DWP Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Citra Anindieta Sari Ganjar Harimansyah, menyatakan bahwa kegiatan baca puisi wanita dan bedah buku tersebut menggandeng komunitas Sastra Kidung Semilir yang mewadahi para penulis perempuan. Kegiatan itu dapat menggiatkan literasi dan karya kreatif di kalangan perempuan.
“Acara ini diharapkan dapat menggairahkan para penyair wanita untuk terus berkarya. Selain itu, acara ini dapat memberi semangat bagi para ibu Dharma Wanita Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam upaya melindungi bahasa dan sastra,” jelasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek, Ketua Dharma Wanita Persatuan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kasubbag Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, peserta dari Dharma Wanita Persatuan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, serta komunitas sastra.
Di samping itu, terdapat beberapa peserta dari DWP di luar daerah yang mengikuti acara secara daring. Selain para penyair wanita Jawa Tengah, hadir juga para penyair wanita dari Bandung, Cianjur, Sukabumi, Jember, Yogyakarta, dan Bengkulu, yang puisinya juga dimuat dalam antologi buku tersebut.
Editor: Agus Sudono
(est/asa)