Wartawan Turut Andil Mendidik Masyarakat dalam Berbahasa Indonesia
Lely Siti Fatimah
SURAKARTA, balaibahasajateng.kemdikbud.go.id — Media massa dan wartawan turut andil dalam mendidik masyarakat untuk berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang baik di media massa akan ditiru masyarakat pembacanya.
Hal itu dikatakan Agus Sudono saat menyampaikan materi penggunaan kalimat efektif dalam kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Insan Media di Jawa Tengah yang digelar di Hotel Horizon belum lama ini.
Agus mengatakan, insan media harus memberikan contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar karena akan menjadi rujukan bagi masyarakat pembacanya. Kalimat yang efektif justru akan mendukung penggunaan bahasa yang komunikatif dan menarik.
“Dengan menggunakan kalimat efektif dalam melaporkan reportasenya, wartawan akan bisa menyampaikan informasi kepada pembaca tanpa menimbulkan makna yang ambigu. Dengan begitu, masyarakat pembaca akan mendapatkan pendidikan berbahasa yang baik melalui tulisan wartawan,” ujar Agus saat menyampaikan materi kepada insan media di Hotel Horison Aziza Solo pada 31 Maret 2022.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, mengatakan bahwa kegiatan pembinaan berbahasa Indonesia bagi insan media tersebut dimaksudkan untuk membina dan meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia. “Tentu para jurnalis memiliki kemampuan berbahasa dalam melaksanakan tugas kesehariannya. Namun, kemampuan tersebut perlu dimutakhirkan karena ilmu kebahasaan selalu berkembang,” jelasnya.
Insan media, lanjut Ganjar, memiliki tugas dan fungsi yang sangat strategis dalam masyarakat. Media memiliki fungsi kontrol dan jembatan komunikasi dalam masyarakat. “Oleh karena itu, penggunaan bahasa Indonesia yang efektif sangat urgen bagi insan media,” katanya.
Nisrina, salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), mengungkapkan bahwa diirinya memperoleh ilmu baru tentang penggunaan ejaan bahasa Indonesia. Harapannya, dia memiliki kemampuan menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Pelatihan ini bermanfaat bagi saya dalam belajar menulis. Acara berjalan cukup baik dan penyampaian materi dari para narasumber sangat baik dan mudah dipahami. Para narasumber juga mengajak peserta mempraktikkan materi yang telah dijelaskan,” ungkapnya.
Amora, salah satu mahasiswa magang di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, berharap ilmu yang didapatkan bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam tulis-menulis.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai mahasiswa yang juga akan menulis skripsi,” tandas mahasiswa Undip itu.
Elyka, salah satu mahasiswa Undip yang juga magang di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, menyatakan bahwa para narasumber tidak hanya menjelaskan materi, tetapi juga mengajak peserta berdiskusi dengan pertanyaan-pertanyaan yang praktis dalam berbahasa.
Ketiga mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoo, itu merasakan manfaat penting mengikuti pelatihan tersebut. Mereka akan mempraktikan pengetahuan dan pengalamannya mengikuti pelatihan itu dalam dunia tulis-menulis.(Ans)
Editor: Agus Sudono