Majukan Gerakan Literasi, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Bengkel Komunitas Penggerak Literasi Kabupaten Purbalingga
Dian Respati Pranawengtyas
PURBALINGGA, balaibahasajateng.kemdikbud.go.id — Guru memiliki peran penting dalam memajukan gerakan literasi, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Terkait dengan pentingnya peran penggerak literasi tersebut, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan dengan MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan Bengkel Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Purbalingga. Kegiatan yang dilaksanakan pada 19—22 Juli 2022 itu diikuti oleh anggota MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Purbalingga.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, dalam sambutannya menyatakan bahwa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) sebagai koordinator Gerakan Literasi Nasional memiliki banyak program kerja. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sebagai UPT Badan Bahasa, Kemendikbudristek, turut mendukung program Gerakan Literasi Nasional, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Bengkel komunitas penggerak literasi merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan literasi di Jawa Tengah. Menurut Ganjar, guru merupakan salah satu penggerak literasi yang memegang peranan penting.
“Guru berperan penting dalam memajukan gerakan literasi. Selepas dari kegiatan ini, kami harapkan rekan-rekan guru semakin bersemangat menjadi penggerak komunitas literasi di lingkungannya masing-masing,” ujar Ganjar dalam sambutannya pada 19 Juli 2022 di SMPN 1 Padamara.
Ganjar menambahkan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan bahan bacaan yang terdapat pada laman budi.kemdikbud.go.id dan perpusbbjateng.kemdikbud.go.id. Dalam laman tersebut tersaji ratusan judul bahan bacaan yang dapat diunduh dan disebarluaskan secara gratis.
Pada Kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Eko Budi Santosa, M.Pd., menyatakan bahwa guru harus dapat menjadi pemantik perubahan dalam Kurikulum Merdeka.
“Dibutuhkan guru-guru yang dapat memantik perubahan dalam Kurikulum Merdeka. Esensi Kurikulum Merdeka adalah melanjutkan dan menguatkan pendidikan berbasis kompetensi,” kata Eko saat menyampaikan sambutan.
Menurut Eko, guru juga harus dapat menjadi model dalam proses belajar. Menulis merupakan salah satu bentuk proses kreatif dalam literasi. Proses kreatif itu diharapkan menjadi salah satu pemantik perubahan.
Acara pembukaan juga dihadiri Kepala SMP Negeri 1 Padamara, Eri Rundianti, M.Pd., Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Purbalingga, Purwodo, S.Pd., dan Bina Damping MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Purbalingga, Haryanta, S.Pd. Kegiatan tersebut juga melibatkan Asosiasi Fasilitator Literasi Jawa Tengah. Pemateri terdiri atas Dr. Ganjar Harimansyah dan Ema Rahardian, M.Hum. dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dimas Indiana Senja, M.Pd.I. dari UIN Syaifuddin Zuhri Purwokerto, dan Mulasih Tary dari Universitas Peradaban.
Kegiatan yang diikuti oleh empat puluh peserta luring itu juga dilaksanakan secara daring. Melalui bengkel tersebut diharapkan kiprah guru sebagai penggerak literasi semakin nyata dirasakan sekolah, komunitas, maupun lingkungan masyarakatnya.
Editor: Esti Apisari