Afritta Dwi Martyawati
KABUPATEN KENDAL, balaibahasajateng.kemdikbud.go.id — Bengkel Komunitas Literasi di Kabupaten Kendal yang dilaksanakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah diharapkan menjadi daya dorong perubahan yang lebih luas dalam meningkatkan minat baca dan pengetahuan literasi di Jawa Tengah. Dengan komitmen yang kuat, komunitas literasi dan Taman Baca Masyarakat (TBM) dapat menciptakan generasi masa depan yang berpengetahuan, kritis, dan siap menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.
Hal itu dikatakan Kepala Subbagian Umum Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Andy Rahmadi Santoso, S.Kom., saat pembukaan Bengkel Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Kendal pada 4—6 Juli 2023 di SMK NU 01 Kendal.
“Kegiatan ini bertujuan menanamkan budaya literasi di lingkungan masyarakat melalui aktivitas yang berkaitan dengan kebahasaan dan kesastraan,” kata Andy di SMK NU 01 Kendal pada Selasa, 4 Juli 2023.
Andy mengatakan bahwa kegiatan bengkel tersebut juga mendorong peserta untuk mengembangkan keterampilan menulis kreatif, memperkuat manajemen komunitas, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam dunia literasi.
“Pegiat literasi diharapkan dapat membangun kolaborasi antarkomunitas serta jaringan sosial. Ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk memperkuat budaya membaca dan menulis,” jelasnya.
Sementara itu, Setia Naka Andrian yang membawakan materi Membaca dan Menulis untuk Kecakapan Hidup mengatakan bahwa membaca dan menulis adalah sebuah kerja, kerja kreatif. Oleh karena itu, sudah pasti segala sesuatu yang ditawarkan tidak begitu saja dan seadanya.
“Pastilah melewati berbagai proses, yang tentu bukan sebagai sesuatu yang niscaya, jika sudah siang yang begitu terik menyengat, baiklah nanti akan kita lewati malam (yang mungkin menenangkan?), dan seterusnya,” ujar dosen UPGRIS itu.
Naka menyatakan bahwa segala sesuatunya melalui proses yang sarat dengan kerja-kerja penciptaan. Bahkanm terhadap laku membaca pun, ada upaya-upaya agar bagaimana proses pembacaan kita sesuai, atau setidaknya berbanding baik atau berpengaruh baik terhadap kerja penulisan kita.
“Membaca adalah langkah awal, yang kemudian dilanjutkan pada menulis. Tidak jarang pula kita dengar bahwa kita harus membaca, membaca, membaca, kemudian menulis. Bukan menulis, menulis, menulis, kemudian membaca,” tutur peraih nomina Penghargaan Prasidatama itu.
Bengkel Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Kendal itu menghadirkan narasumber Zulfa Shakhiyya, M.TESOL, Ph.D. dari Universitas Negeri Semarang, Setia Naka Andrian, M.Pd. (Universitas PGRI Semarang), Drs. Sawali, M.Pd. (sastrawan Kendal), Budi Susilo, S.Pd. (Pengurus PD Forum TBM Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Magelang), dan Munawar, S.Pd. (pegiat literasi dari Kampoeng Literasi Ceria, Kendal). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 4—6 Juli 2023, itu diikuti 40 peserta dari TBM dan komunitas literasi di Kabupaten Kendal. [asa/aff/aas]
Editor: Agus Sudono