Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Menerima Kunjungan Karya Ilmiah dari MAN Demak
Maritza Lutfiah, Nandila Kurniati, Tirani Dwi, Sindi Yusriyyah
KABUPATEN SEMARANG, balaibahasajateng.kemdikbud.go.id–Pada hari Rabu, 3 Juli 2024, bertempat di Balairung Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 395 siswa kelas XI dan 25 guru pendamping dari MAN Demak mengunjungi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBP Jateng) untuk memperluas wawasan dan pengetahuan siswa terhadap kebahasaan dan kesastraan, salah satunya tentang pengutamaan bahasa negara atau bahasa Indonesia. Acara ini dihadiri pula oleh beberapa koordinator dan perwakilan Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) dan mahasiswa magang di BBP Jateng.
Wakil Madrasah Bidang Kesiswaan, Nurcholis, S.Pd. mengucapkan terima kasih kepada BBP Jateng atas penerimaan kunjungan yang hangat. “Kami berharap kunjungan ini membantu siswa agar lebih memperluas wawasan dan pengetahuan siswa dalam pengutamaan bahasa negara di ruang publik, khususnya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Nurcholis dalam sambutannya. Kunjungan ini diterima oleh Citra Aniendita Sari, M.Hum., selaku Koordinator KKLP BIPA yang mewakili pimpinan BBP Jateng, beliau menyampaikan terima kasih kepada MAN Demak karena memilih BBP Jateng sebagai salah satu tempat tujuan dalam rangka kunjungan karya ilmiah, semoga kunjungan ke BBP Jateng dapat dijadikan sebagai wisata edukasi untuk membuka dan menambah cakrawala tentang kebahasaan dan kesastraan di Indonesia,” ujar Citra dalam sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan profil BBP Jateng oleh Citra Aniendita Sari, M.Hum. Dalam paparannya, beliau menjelaskan mengenai sejarah, program, dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BBP Jateng, serta capaian dan produk unggulannya. Beliau mengajak para guru dan siswa untuk mengunduh dan memanfaatkan produk-produk yang telah dihasilkan BBP Jateng dan Badan Bahasa.
Sunarti, M.Hum., selaku Koordinator KKLP UKBI, turut memberikan informasi kepada siswa kelas XI tentang pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif. UKBI Adaptif telah berlangsung sejak 2021 dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, efektif, dan efisien dibandingkan dengan UKBI yang sebelumnya. Sunarti juga menekankan pentingnya uji ini dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia para siswa yang nantinya dapat membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan karier.
Acara terakhir ditutup oleh pemaparan materi tentang Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik oleh Arvynda Permatasari, S.Pd., dari KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum. Beliau menjelaskan pentingnya mengutamakan bahasa Indonesia di ruang publik sebagai upaya menjaga identitas dan martabat bangsa dan menekankan bahwa pengutamaan penggunaan bahasa negara di ruang publik tidak hanya mencerminkan rasa bangga terhadap bahasa sendiri, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa. Ada tujuh objek penggunaan bahasa di ruang publik yang diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2009, yaitu tulisan nama lembaga dan nama gedung, tulisan nama sarana umum, tulisan nama ruang pertemuan, tulisan nama jabatan, tulisan produk barang/jasa, tulisan papan penunjuk arah/rambu umum, dan tulisan pada spanduk/alat informasi lainnya. [lut/dil/tir/sin/cas/aas]
Penyunting : Citra Aniendita Sari